Apakah DOTA 2 Hanya Akan Memberikan Kerugian Untuk Valve?

Analisis market data yang dilakukan oleh SuperData tidak mencantumkan DOTA 2 di dalam daftar 10 game yang paling memberikan banyak keuntungan di PC (analisisnya tidak termasuk transaksi mikro dalam game).

DOTA 2 sebagai game moba yang terkenal dan pernah menyentuh angka 1,2 juta pemain yang bermain secara bersamaan akan tetapi akhir-akhir ini DOTA 2 mendapatkan beberapa keluhan dari para pemain, game ini dikabarkan memberikan kerugian pada Valve. DOTA 2 mendapatkan keluhan baik dari pemain yang biasa-biasa saja hingga ke pemain profesional tentang penurunan jumlah pemain yang signifikan maupun sebagai basis turnamen terbesar di esports dunia.

Sayangnya, Analisis market data yang dilakukan oleh SuperData tidak mencantumkan DOTA 2 di dalam daftar 10 game yang paling memberikan banyak keuntungan di PC (analisisnya tidak termasuk transaksi mikro dalam game).

DOTA 2 Kerugian Valve
SuperData

Pada beberapa bulan kebelakang ini, DOTA 2 terus menerus memberikan kerugian untuk Valve sendiri meskipun saat itu sedang berlangsungnya turnamen terbesar dalam sejarah eSports, penurunan pemain secara umum tidak bisa dihentikan sehingga berdampak hilangnya pendapatan yang dihasilkan. Hal tersebut menjadi perhatian khusus oleh Valve untuk memperbaiki DOTA 2 sehingga pendapatan yang dihasilkan pun akan meningkat

DOTA 2 Kerugian Valve

Semoga update Dueling Fates yang direncanakan oleh valve dapat sebagai langkah awal menuju perbaikan signifikan dalam waktu yang lama di dalam permainan DOTA 2. Pemain pun akan merasakan hal-hal baru yang dapat menarik diri mereka dari masa pensiun sehingga mereka memutuskan untuk bermain kembali DOTA 2.

Perlu harus kalian ketahui adalah SuperData adalah website yang menganalisa market global untuk game fee-to-play, konsol digital, mobile, PC, media streaming, eSports, dan virtual reality.

Data tersebut merupakan data yang dikumpulkan dari point-of-sale dan beberapa event dari developer, publisher dan penyedia pembayaran yang berdasarkan dari jumlah pemain lebih dari 78 juta pemain digital yang mengeluarkan uangnya untuk membayar item-item yang mereka inginkan dalam game tersebut.

Nah itulah fakta bahwa DOTA 2 memberikan kerugian yang cukup besar pada Valve, game yang merupakan nenek moyang dari MOBA ini menjadi kontropersi karena merugikan sang induk yang mengharuskan Valve untuk memperbahrui permainan tersebut.

Jangan lupa untuk follow Esportsku (@esports.ku) untuk mendapatkan informasi terbaru lainnya seputar berita eSports DOTA 2 dan berita game baik mobile atau PC yang akan terus kami sajikan setiap hari. Stay Tune!

Website ini menggunakan Coookie untuk kestabilan akses, Apakah kamu menerimanya? Terima!Detail Tetang Cookie