5 Game Dengan Grafis Ringan Banget tapi Malah Laris di Pasaran

Esportsku bikinin kamu daftar 5 game dengan grafis enggak banget tapi malah laris di pasaran. Dari game-game itu kamu bisa belajar bahwa inner beauty itu penting. Sedangkan kecantikan luar bukan segala-galanya.

Visual atau grafis sebuah game jadi salah satu kunci larisnya game itu di pasaran. Semakin bagus visualnya, semakin banyak player yang melirik game tersebut. Kebanyakan iklan game juga mengunggulkan fitur visualnya daripada gameplay-nya. Sebuah tanda bahwa visual itu penting

Tapi di sejarah dan pasar game global, ada beberapa game menolak aturan itu. Bahkan menentangnya dan malah membuat grafis yang enggak banget. Ternyata grafis yang enggak banget bisa jadi strategi bikin game-game itu laris di pasaran.

Esportsku bikinin kamu daftar 5 game dengan grafis enggak banget tapi malah laris di pasaran. Dari game-game itu kamu bisa belajar bahwa inner beauty itu penting. Sedangkan kecantikan luar bukan segala-galanya.

Final Fantasy VII

Jangan melihat Final Fantasy VII Remake dulu, deh. Arahkan pandanganmu ke Final Fantasy VII rilisan tahun 1997. Grafis Final Fantasy VII terbilang lucu dan agak kacau. Tapi para gamer nggak bermasalah dengan grafisnya itu.

Final Fantasy VII menawarkan gameplay yang memikat di jamannya. Alur permainan dan kompleksitas cerita yang disajikan jadi magnet utama game ini. Makanya, sebagai penebusan, Final Fantasy VII dibikinin seri remake, seri dengan visual yang lebih oke.

Harvest Moon: Back to Nature

Game Harvest Moon: Back to Nature adalah salah satu game andalan di PlayStation 1. Dirilis di tahun 1999, game ini jadi booming di awal tahun 2000-an. Walaupun grafis game ini termasuk ala kadarnya tapi penjualan game ini malah laris di pasaran.

Berbagai ulasan positif soal game ini bertebaran dan mudah ditemukan di mana-mana. Satu-satunya masalah dari ulasan-ulasan itu adalah game Harvest Moon: Back to Nature cuma di grafisnya. Di luar grafis, ulasannya hampir selalu positif.

Stardew Valley

Kesuksesan Harvest Moon: Back to Nature diikuti oleh Stardew Valley. Game Stardew Valley dirilis di tahun 2006 tapi memakai gaya visual ala game 90a-an. Saat pertama kali rilis, game ini memancing kontroversi karena dianggap meniru Harvest Moon.

Game ini juga sifatnya simulator pertanian ala Harvest Moon. Walau mendapat kontroversi, Stardew Valley akhirnya mendapat respon positif. Sampai sekarang, Stradew Valley masih memiliki fans-nya.

Minecraft

Minecraft dianggap sebagai salah satu game dengan visual enggak banget tapi dapet respon positif dari pasar. Visual game Minecraft memang dirasa mengganggu mata.

Tapi ternyata lama-kelamaan para player jadi terbiasa. Bahkan grafis Minecraft sudah dianggap sebagai ikon utama game tersebut. Sampai sekarang, developer Minecraft masih mempertahankan grafis game itu.

Terraria

Terrraria adalah game yang hampir mirip dengan Minecraft. Tapi ditambah dengan bumbu-bumbu RPG. Jadi game ini terasa tidak sekedar bercitarasa Minecraft.

Terraria dirilis tahun 2011. Dengan perkembangan teknologi tahun 2011, sebenarnya grafis Terraria bisa jauh lebih baik. Tapi developer sengaja menjadikan grafis Terraria sebagai ciri khas game ini. Strategi tersebut tidak mengecewakan karena peminat game ini banyak.

Website ini menggunakan Coookie untuk kestabilan akses, Apakah kamu menerimanya? Terima!Detail Tetang Cookie