MPL Indonesia Season 12 meninggalkan banyak tanda tanya bagi para penggemar Pro Scene Mobile Legends. Kembalinya sang veteran yaitu Gustian Rekt yang bergabung kedalam team Alter Ego membuat penasaran berbagai pihak. Pasalnya, Rekt dikenal sebagai roamer terbaik yang dipunya oleh EVOS Legends pada masanya, ia juga membawa EVOS Legends beberapa kali juara MPL Indonesia dan menjuarai M1 World Championship yang diadakan di Malaysia.
Hati yang sudah membiru dalam tubuh seorang Gustian Rekt pada akhirnya goyah. Ia memutuskan kembali ke Pro Scene karena menurutnya jiwa kompetitif dalam dirinya masih sangat menggebu-gebu. Keputusan dirinya mengambil tawaran Alter Ego di MPL Indonesia Season 12 ini membuat para penggemar kembali antusias melihat permainan Gustian Rekt yang sudah lama memutuskan rehat.
Dalam Podcast milik channel Youtube Jonathan Liandi, AE Celiboy ungkapkan bahwa Gustian Rekt tak mau bermain bersama Alter Ego Esports selain turnamen MPL Indonesia yang resmi dari Delevoper Games yaitu Moonton. Keputusan Gustian Rekt tak ingin bermain di turnamen lain diungkapkan oleh AE Celiboy sebagai player lama Alter Ego Esports.
“Sebelum mulai (MPL Indonesia Season 12) kan ada turnamen Hero, Kohai terus sama ESL kan. Ada tiga turnamen itu emang dari REKT nya gamau buat main turnamen selain MPL. Tadinya, kalau misalkan REKT mau, dicobanya tuh dari turnamen-turnamen itu.”
Kesulitan adaptasi dan pembentukan chemistry antara Gustian Rekt dan player lama Alter Ego Esports juga dikarenakan Rekt tak ingin mengikuti turnamen-turnamen yang diselenggarakan sebelum MPL Indonesia Season 12. Hal ini menjadi faktor sulitnya beradaptasi dari segi in game maupun out game karena REKT baru memulai latihannya beberapa hari sebelum Week 1 Regular Season MPL Indonesia Season 12 dimulai.
Banyak yang bertanya-tanya tentang performa Rekt di Alter Ego tak seperti pada masanya memperkuat team lamanya, EVOS Legends. Banyak juga yang mencap Rekt sudah menjadi Mesin Tua yang tertinggal. Namun, faktor serius yang berpengaruh juga adalah kurangnya adaptasi dan kurangnya chemistry antara Rekt dan player Alter Ego yang lain membuat permainan sang roamer tidak seperti performa terbaiknya di season-season sebelum ia putuskan untuk rehat.
