Alasan Mobile Legends Tidak Laku Diluar SEA

Padahal memiliki playerbase yang cukup tinggi dan skena pro yang terlihat aktif juga, tetapi kurang dilirik banyak orang diluar. Sebagian besar sih memang tidak tertarik sama sekali dengan Mobile Legends.

Sebagai game moba yang seringkali muncul dan dimainkan oleh warga SEA, tetapi sayangnya ML kurang laku diluar. Beberapa alasan Mobile Legends tidak laku diluar SEA ini mungkin agak masuk akal ya.

Padahal memiliki playerbase yang cukup tinggi dan skena pro yang terlihat aktif juga, tetapi kurang dilirik banyak orang diluar. Sebagian besar sih memang tidak tertarik sama sekali dengan Mobile Legends.

Walau begitu, ML bisa dibilang meraja di SEA dan sekitarnya. Hal ini bisa kalian lihat dari playerbase yang aktif dan juga tiap kompetisi yang viewershipnya tinggi. Bagi yang penasaran bisa kalian lihati nih.

Perkembangan Moonton dengan Mobile Legends yang dianggap kurang berani untuk menjamah luaran SEA memang kurang begitu baik. Lucunya, ML sendiri tidak laku di Cina yang mana didominasi oleh KoG.

Alasan Mobile Legends Tidak Laku Diluar SEA

Disini mari kita bahas mengenai alasan Mobile Legends tidak laku diluar SEA. Animo para pemain ML yang tinggi rupanya berbanding terbalik dengan gamers di luar SEA ataupun region lainnya.

Berikut adalah alasan-alasannya bagi kalian yang penasaran:

  1. Di Cap Game Plagiat
  2. UX Yang Buruk
  3. Moonton Memang Tidak Aktif Diluar SEA
  4. Game Hape, Kurang Minat
  5. Pay 2 Win

Mari kita bahas lebih mendalam nih mengenai beberapa faktor yang ada disini. Hanya pendapat saya saja ya, jadi jika kalian ingin berargumen disini juga tidak masalah.

Di Cap Game Plagiat

Ya tidak aneh lagi sih memang bahwa ML sudah dicap sebagai game plagiat oleh banyak orang semenjak alegasi plagriasi dengan Riot. Mereka menggunakan banyak sekali skill dan model yang mirip dengan game lainnya.

Paling sering sih yang jadi korban dari ML adalah LoL, Dota, dan KoG. Hal ini karena ketiga game ini merupakan moba terbesar di dunia saat ini dan menjadi incaran empuk oleh Ml. Menurut banyak orang ini jadi sisi negatif dan enggan bermain ML.

UX Yang Buruk

Miya Jadi Marksman Tier Atas Mobile Legends

Untuk UX nya sih jujur saja sangat buruk. Mulai dari home screen yang sangat clutter, pemilihan warna yang buruk dan bikin lelah mata, sampai translasi bahasa Inggris yang sangat berantakan dan banyak salahnya.

UX ML terlihat sangat kurang baik dan dianggap menjadi game yang tidak profesional. Hal ini menjadi alasan banyak orang yang enggan memainkan ML, belum lagi iklan cringe nya yang sering muncul di beragam website.

Moonton Memang Tidak Aktif Diluar SEA

starlight 2021

Sudah kurang populer, Moonton juga kurang aktif mempromosikan game mereka keluar region SEA. Lihat saja EU dan NA yang hampir tidak terjamah oleh Mobile Legends dan Moonton sehinggan tidak begitu populer.

Mungkin hal ini karena Moonton tidak mau ada resiko ya. Mengingat kurang peminatnya jadi mereka hanya fokus ke SEA dan beberapa negara saja. Kalah dengan kultur dan ekosistem region lainnya mungkin.

Game Hape, Kurang Minat

Ya ini termasuk ekosistem dari beberapa region lainnya. Hanya SEA saja yang menganggap mobile game sebagai game yang serius. Jika bukan game PC atau konsol maka akan sulit populer di region lainnya.

Pay 2 Win

skin clint m2 mobile legends

Ini yang paling terasa sih, yaitu pay2win. Skin nambah stat, hero mahal, emblem yang sulit dilengkapi tanpa bermain lama atau mengeluarkan uang, dan lainnya. Orang lain juga akan langsung ogah main ML.

Itulah beberapa alasan Mobile Legends tidak laku diluar SEA. Ini hanya pendapat pribadi saja ya jadi jika kalian tidak setuju ya tidak masalah. Mungkin karena kalian punya opini lainnya yang berlainan dengan ini.

Ikuti juga media sosial kami di Instagram.

Website ini menggunakan Coookie untuk kestabilan akses, Apakah kamu menerimanya? Terima!Detail Tetang Cookie