Tal “Fly” Aizik Mengaku Jenuh Dilabeli “Pengkhianat”

Tal “Fly” Aizik akhirnya mau buka suara tentang perpisahan pahitnya denga Johan “N0Tail” Sundstein pada 2018 lalu. Akibat dari perpisahan tersebut, mereka berdua menjadi rival yang paling panas dalam dunia esport. Perpisahan fly dengan N0tail ini hanya 3 bulan sebelum ajang The International ke 8. Perpisahan tersebut merupakan perpisahan terpanas pada TI 8 silam.

Perpisahan antara mereka berdua melambangkan pengkhianatan yang amat mendalam bagi N0Tail. Persahabatan antar keduanya pun runtuh begitu saja saat Fly memutuskan untuk hengkang dari grup mereka yaitu OG. Dengan adanya hal tersebut membuat N0Tail termotivasi untuk memenangkan semua turnamen yang diikutinya. Hal tersebut menimbulkan hal yang positif bagi N0Tail dan timnya. Namun, berakhir pahit untuk seorang Fly.

Dalam podcast pada kanal YouTube We Say Things – an esport and dota podcast, Fly mengakui bahwa keputusannya pada 2018 silam untuk meninggalkan OG merupakan keputusan yang keliru. Kritik yang dilayangkan kepada Fly ia akui bahwa benar adanya. Namun, keresahannya adalah komunitas Dota 2 membawa masalah itu hingga bertahun-tahun lamanya. Hingg pada akhirnya Fly dilabeli sebagai “Pengkhianat” oleh komunitas Dota 2.

“Sudah 4 tahun lamanya hal itu terjadi, dan saya sudah mencoba move on akan tetapi tidak dengan komunitas Dota 2. Saya berkompetisi di game yang saya cintai. Saya melakukan interview karena saya masih ingin berinteraksi dengan komunitas, namun selalu dilabeli sebagai pengkhianat di setiap pertandingan atau interview dalam 4 tahun terakhir, yang mengikis diri saya sedikit demi sedikit. Jadi saya rasa kita perlu untuk menetapkan standar lebih tinggi bagi diri kita dan komunitas kita. Ini bukan tentang tim yang kamu dukung atau pemain mana yang kamu kagumi. Kita bisa begitu passionate tanpa menyakiti orang lain,” Ucap Fly pada kanal YouTube tersebut.

Sejarah Fly dan N0Tail

Fly bertemu dengan N0Tail saat keduanya masih aktif dalam skema kompetitif Heroes of Newerth (HoN) pada 2012 silam. Setelah jenuh dalah HoN, keduanya berpindah ke game Dota 2. Keduanya selalu menjadi paket dalam tim. Fly sebagai Support dan N0Tail sebagai Carry nya. Sampai pada akhirnya mereka berdua memutuskan untuk membuat organisasi mereka sendiri. Awalnya mereka menamai organisasi mereka dengan nama Monkey Business pada 2015 dan akhirnya diganti dengan nama OG. Mereka merekrut pemain seperti Amer “Miracle-” Al-Berkawi, David “MoonMeander” Tan, dan Franck “Cr1t-” Nielsen. Karena keseriusan nya dalam bermain mereka memenangkan beberapa perlombaan besar seperti Frankfurt Major dan Manila Major pada tahun 2015 dan 2016.

Setelah Manila Major selesai ada pergantian pemain atas pindah nya ketiga roster kemarin dan meyisakan N0Tail dan Fly saja. Ketiganya digantikan oleh Anathan “ana” Pam, Gustav “s4” Magnusson, dan Jesse “JerAx” Vainikka. Mereka berhasil memenangkan major ketiganya di Boston. Walaupun selalu menang di kejuaraan Major, OG selalu mudah tersisihkan dalam The International. Inilah awal mula Fly merasa jengah dan pada akhirnya berpindah ke Evil Geniuses. Saat Fly di Evil Geniuses, ia tidak kunjung juga mendapatkan juara, dan bahkan sempat dipermalukan oleh N0Tail pada match OG vs EG di TI 8. Saat Fly keluar, Ceb yang sebelumnya merupakan seorang coach, mengisi role yang hilang. Pada akhirnya mereka berlima tanpa Fly memenangkan TI pada 2018.

Fly sekarang hengkang dari EG dan awalnya berpindah ke region Asia Tenggara memperkuat tim Talon Esport. Namun, perjalanan nya tidak mulus dan akhirnya ia keluar dari Talon Esport dan masih mencari tim.

dota 2FlyN0Tail
Comments (0)
Add Comment