Belajar Jadi Manusia Dari Karakter Cloud Final Fantasy VII Remake

Cloud Strife di Final Fantasy VII Remake juga nggak jauh dari kesan yang sudah ada selama ini. Dengan tampilan visual yang lebih oke, citra Cloud jadi lebih kuat dibandingkan di game-game sebelumnya. Selain visual, salah satu hal yang paling bikin berkesan dari Final Fantasy VII dan Cloud Strife adalah latar belakang dan motivasi hidup Cloud.

Final Fantasy jadi salah satu game populer di dunia selama 20 tahun belakangan. Berbagai jenis dan nama game berseliweran ke sana-sini, tapi Final Fantasy selalu punya tempat di hati. Selain soal visual dan petualangannya, di sini bisa belajar jadi manusia.

Salah satu yang paling membekas di Final Fantasy adalah Cloud Strife. Karakter utama game ini emang nggak bisa dilupakan begitu saja. Rambut kuning tegak dan pedang Buster Sword udah jadi ciri banget. Cowok bangetlah

Cloud Strife di Final Fantasy VII Remake juga nggak jauh dari kesan yang sudah ada selama ini. Dengan tampilan visual yang lebih oke, citra Cloud jadi lebih kuat dibandingkan di game-game sebelumnya. Selain visual, salah satu hal yang paling bikin berkesan dari Final Fantasy VII dan Cloud Strife adalah latar belakang dan motivasi hidup Cloud.

Sebagai karakter yang dicitrakan sebagai orang baik, Cloud justru punya latar belakang yang nggak baik. Kalau nggak mau dibilang kejam banget. Bayangin aja, ditinggal nyokap pas kecil, lalu temen baiknya dibunuh kelompoknya sendiri. Ujung-ujungnya dia jadi tentara bayaran.

Pada awalnya Cloud bertindak dengan motivasi uang. Yes, khas tentara bayaran, nggak peduli baik atau buruk. Pokoknya ada cuan di sana. Tapi ternyata, berjalannya waktu bikin beberapa perubahan di diri Cloud. Kalau diperhatikan baik-baik, ini dia beberapa perubahan karakter Cloud dengan alasannya:

Gadis dan asmara

Semua berubah saat Cloud menjalani perannya. Ternyata misi menghancurkan Shinra Company nggak semudah yang direncanakan. Perubahan diri Cloud mulai terasa pas ketemuan sama Tifa, sang gadis teman kecil Cloud.

Tifa dan beberapa gadis yang mampir di kehidupan Cloud bikin perubahan pola pikir di diri Cloud. Apalagi selain ketemu Tifa, Cloud sempat ketemu Aerith. Dua gadis ini ngasih pengaruh yang dalam banget di diri Cloud.

Cloud bukan pahlawan dunia

Semua motivasi tindakan Cloud selama ini hampir nggak ada hubungannya dengan dunia. Cloud hanya merasa berperang demi melindungi orang-orang terdekatnya. Cloud rela berjuang hanya demi melindungi Tifa, Aerith, atau kenangannya atas Zack dan ibunya sendiri.

Cloud udah nggak mengejar cuan lagi

Jati diri Cloud mulai keluar saat ia harus berperang dengan motivasi yang tulus. Makanya pas ledakan besar yang bikin Cloud menghilang, ada perasaan di diri Cloud soal banyak hal. Dari soal nyokap, Zack, Tifa, atau Aerith.

Tapi karena ending Final Fantasy VII dibikin sumir, akhirnya banyak banget tafsir yang beredar. Tapi yang jelas, Cloud sudah merasakan perjalanan seorang manusia. Dari yang cuma mikirin cuan jadi mikirin cinta teman-teman dan keluarga.

Final Fantasy VII Remake emang nggak cuma mikirin visual dan pertarungan. Ada cerita soal hubungan manusia di dalam game ini. Percaya deh, kamu wajib nyobain main game ini. Minimal biar kamu tahu gimana rasanya jadi Cloud, sang pendekar kesepian yang akhirnya bisa menemukan jati dirinya.

Website ini menggunakan Coookie untuk kestabilan akses, Apakah kamu menerimanya? Terima!Detail Tetang Cookie