EVOS harus menerima diusir dari upper bracket oleh Bigetron. Dalam live Instagram Luminaire dan Donkey, dirinya mengatakan bahwa Bigetron kaya bot hard Dota. Sangat disiplin dan seperti diprogram.
Terlihat memang Bigetron bermain sangat mulus. EVOS bagaikan sudah terbaca terus pergerakan mereka dan Bigetron juga main dengan perhitungan yang mantab. Bahkan di game ketiga saja EVOS dibantai habis.
Sisi Bigetron memang pernah mengatakan ini. Steven Age mengatakan bahwa emosi para pemain jadi sisi buruk dari team mereka, tetapi terlihat pada laga ini mereka sudah mulai mendapatkan kunci dan jawaban dari masalah mereka.
Pasca match EVOS dengan Bigetron, Luminaire dan Donkey melakukan live Instagram. Dirinya mengatakan bahwa sulit melawan Bigetron karena mereka bermain seperti robot. Tepatnya AI milik Dota yang memiliki kesulitan tinggi.
Pada live Instagramnya, Luminaire ngobrol bersama Donkey. Keduanya pun membahas mengenai performa Bigetron yang sangat kuat dalam beberapa match belakangan ini di playoff.
Lu tau bot AI Dota ?yang hard susah kan, nah itu BTR bot Dota, bener-bener text book kayak kalau enggak perlu agresif enggak mau, dia bener-bener dream team Zeys gitu.
Misal dia di mid enggak perlu rotasi, mending simpen darah buat Turtle. Dia emang kalau disuruhnya itu ya itu, emang robot.
Donkey pun menambahkan bahwa banyak pergerakan dari Bigetron yang sangat disiplin. Dirinya mencotohkan bahwa ketika Kyy memiliki kesempatan untuk kill, tapi malah mundur karena sekarat juga.
BTR terlihat tidak mengincar outplay atau apapun. Yang paling penting bagaimana lawan mereka bisa tidak berkutik dan terkunci melawan mereka. Hal ini efektif dan Bigetron meraih keunggulan terus.
Saat ini Bigetron bermain sangat baik dan menunggu di grand final. Pada musim ini grand final playoff akan dimainkan dengan format Bo7, yang pertama kali di MPL dan tentunya akan sangat menarik.
Ikuti juga media sosial kami di Instagram.