Hyrule Warriors Age of Calamity: Genre Musou ternyata Bukan Cuman Bantai-Membantai

Artikel ini membahas Hyrule Warriors Age of Calamity, genre musou ternyata bukan cuman bantai-membantai. Berikut adalah ulasan mengenai game.

Forbes

Kamu tentunya pernah bermain atau mendengar Dynasty Warriors. Yup series Dynasty Warriors adalah yang mengawali genre Musou hingga banyak diadaptasi ke berbagai series. Mulai dari anime, manga, hingga game lain mengadaptasi genre ini. Terkenal akan satu lawan banyak, artinya pemain akan membantai musuh yang jumlahnya ratusan seorang diri. Namun demikian, Hyrile Warriors sepertinya tidak hanya sebatas itu saja. Artikel ini membahas Hyrule Warriors Age of Calamity, genre musou ternyata bukan cuman bantai-membantai.

Baca juga: Masuki Fase Kedua, First Warriors Championship 2020 Siap Sambangi 8 Kota!

Hyrule Warriors Age of Calamity: Genre Musou ternyata Bukan Cuman Bantai-Membantai

hyrule warriors genre musou

Genre Musou

Setiap game Dynasty Warrios dan spinoff-nya memiliki gameplay standar hack and slash, dimana setiap game mengambil setting kejadian bersejarah yang ada seperti di Cina dan Jepang (di game Samurai Warriors). Kesimpelan game ini dan perasaan puas saat membantai ratusan musuh merupakan daya tarik genre ini.

Genre musou sangat laku dipasaran dan mengundang berbagai series lain untuk membuat kolaborasi dengan Koei Tecmo untuk membuat game musou dari series masing-masing. Contoh game hasil kolaborasi ini misalnya Dynasty Warriors Gundam dan One Piece Pirate Warriors.

Disisi lain genre musou yang simpel banyak mendapat kritik karena cenderung repetitif. Untungnya, pada kolaborasi dengan game lain yang memiliki mekanisme berbeda, mekanisme dari game asal ketika diadaptasi menjadi musou juga dibawa. Contohnya adalah Hyrule Warrios yang merupakan kolaborasi dengan series Zelda.

Instalasi game Hyrule Rarrios pertama menambahkan bos besar dari series asal muncul di pertempuran dan hanya bisa dikalahkan dengan item spesial tertentu. Terdapat juga mode ekstra yang merupakan inkarnasi dari game map game Zelda paling pertama, walau disisi lain gameplay masih sama seperti Musou kebanyakan.

Dua kolaborasi lain yang juga cukup menarik adalah Fire Emblem dan Persona 5. Fire Emblem Warriors yang merupakan game strategi memungkinkan pemainnya untuk memberikan tactical commands ke NPC. Pemain juga bisa menggunakan berbagai senjata dengan sistem affinity berbeda sehingga terdapat kelemahan dan kekuatan saat melawan musuh tertentu. Fire Emblem memang sudah merupakan game tentang perang sehingga cocok untuk menjadi musou. Namun demikian, instalasi musou series ini juga menghadirkan elemen dari game asal yang merupakan game strategi.

Disisi lain Persona 5: The Phantom Strikers memiliki sistem Summoning layaknya game asal. Pemain dapat melakukan summon Persona saat pertempuran. Dalam game juga ditambahkan elemen platforming dan stealth, walau memang sebagian besar masih hack and slash.

hyrule warriors genre musou
Forbes

Hyrule Warriors: Age of Calamity

Instalasi terbaru Hyrule Warriors berhasil untuk menunjukkan apa yang bisa dilakukan genre ini, bukan sekedar bantai-membantai. Bersetting sebagai prequel dari Zelda: Breath of The Wild (BOTW), menceritakan kejatuhan Zelda dan Hyrule Warriors ratusan tahun sebelum BOTW.

Bukan Cuma hack and slash, namun juga membawa elemen dari BOTW. Pemain dapat menggunakan Sheikah Slate, membekukan musuh dalam combo, atau menggunakan Magnesis untuk melawan musuh. Efek Sheikah Slate akan berbeda dari setiap karakter yang digunakan. Sebagai contoh Link dapat menggunakan bom seperti BOTW, Impa menggunakan bom barel untuk menyedot musuh, dan Zelda dapat mengkontrol bom semaunya.

Elemental Rods juga dihadirkan di Age of Calamity. Pemain dapat mengeluarkan api, petir, dan lainnya untuk membentuk suatu efek chain-reaction kepada musuh disekitarnya. Mekanisme ini membuat skill yang pemain miliki dari BOTW dapat dimanfaatkan di Age of Calamity.

Yang terakhir, tidak seperti game Musou umumnya dimana pemain membantai musuh secara brutal tapa taktik di Age of Calamity pemain harus berpikir ulang. Pemain harus dapat berpikir strategis dan beberapa saat defensif karena masing-masing musuh harus menggunakan pendekatan berbeda untuk dikalahkan.

Website ini menggunakan Coookie untuk kestabilan akses, Apakah kamu menerimanya? Terima!Detail Tetang Cookie