Sebagai mahasiwa tentu ada permasalahan yang dihadapi ketika mengikuti turnamen esports seperti PUBG Mobile Campus Championship (PMCC). Inilah kendala 3 tim juara PMCC ID 2021 yang dirasakan selama turnamen PUBG Mobile tingkat kampus tersebut.
PUBG Mobile Campus Championship (PMCC) kembali diadakan tahun ini. Selama tiga tahun terakhir, PMCC telah melahirkan wajah-wajah baru di dunia PUBG Mobile Esports di Indonesia. Baik itu sebagai pro player, caster, maupun ambassador.
PMCC 2021 tingkat nasional kini telah berakhir. Reski Boga menjadi pemenang Caster Hunt, Clarissa Ishen menjadi juara Campus Ambassador.
Pada turnamen, AB UNISKA resmi menjadi juara. Kemudian runner up PMCC ID ialah Alin UAY dan juara ketiganya ialah UNSRAT Nier.
Kini ketiga tim terbaik PMCC 2021 tersebut mendapatkan kesempatan untuk mewakili kampus sekaligus Indonesia untuk bertanding di PMCC SEA.
Ada 16 tim peserta yang berasal dari 5 negara kawasan Asia Tenggara yang akan bertanding di PMCC SEA 2021. PMCC SEA akan berlangsung pada 4-5 Desember 2021 mendatang.
Kendala 3 Tim Juara PMCC ID 2021 Selama Turnamen, Dari Masalah Teknis Hingga Perkuliahan
Sebagai 3 tim juara yang berhak mewakili Indonesia di PMCC SEA mendatang, terdapat kendala yang dihadapi oleh AB UNISKA, Alin UAY, dan UNSRAT Nier selama turnamen PUBG Mobile tingkat kampus tersebut berlangsung.
Dalam sesi wawancara pasca babak final PMCC 2021 lalu, tim Esportsku mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai tiga tim juara PMCC 2021. Salah satu poin pembahasannya ialah mengenai kendala yang dihadapi oleh mereka.
Mental Down yang Dialami AB UNISKA
AB UNISKA yang merupakan juara babak final PMCC 2021 memiliki kendala saat babak kualifikasi nasional yang berlangsung seminggu sebelumnya. Pada babak kualifikasi tersebut, mereka finish di peringkat keenam di Grup A kualifikasi.
Mereka mengakui adanya “mental down” yang mereka alami saat kualifikasi nasional. Keberuntungan bagi tim asal Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari karena bisa finish di urutan keenam sehingga bisa lolos ke babak final.
Di babak final itulah akhirnya mereka memperkuat mental dan juga komunikasi sesama anggota tim. Saling percaya merupakan kunci memenangkan pertandingan selain mereka juga memperkuat gameplay untuk babak final.
Bentrok dengan Turnamen Lain dari Tim Alin UAY
Alin UAY yang merupakan tim asal AMIKOM Yogyakarta awalnya tak bermain maksimal saat kualifikasi nasional PMCC. Pada babak kualifikasi nasional itu, Alin UAY ternyata memiliki jadwal yang bentrok dengan turnamen offline yang mereka ikuti.
Walaupun begitu sebenarnya mereka berhasil finish di peringkat ketiga Grup B. Itu menunjukkan bahwa performa mereka pun tetap bisa mereka jaga.
Dengan lolosnya ke babak final PMCC, tim Alin UAY pun memperkuat strategi sekaligus komunikasi sesama anggota tim. Hasilnya pun mereka finish sebagai runner up di babak final PMCC dan berhak untuk mewakili Indonesia di PMCC SEA esok.
Kendala Teknis yang Didapatkan UNSRAT Nier
UNSRAT Nier merupakan salah satu dari empat perwakilan tim Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT). Sempat menjadi tim yang diwaspadai, namun hanya Nier yang berhasil mendapatkan Top 3 di final PMCC.
Nier tetaplah menjaga strategi dan gameplay mereka saat final. Namun sayang sekali mereka mendapatkan kendala jaringan internet ketika turnamen berlangsung.
Akibat dari kendala teknis tersebut, performa Nier agak goyah di babak final. Terutama karena adanya pemain Nier yang terpaksa absen selama 2 match akibat adanya persoalan jaringan internet itu.
Maka dari itu Nier akan berusaha untuk menyelesaikan kendala teknis tersebut saat mewakili Indonesia di ajang PMCC SEA mendatang.
