Main Game Bisa Berujung Jadi Personil Militer

Karena itu, beberapa analis kebijakan dan pemerintah mulai memikirkan cara buat merekrut anak muda buat tertarik dengan bidang-bidang yang jadi fokus roda pemerintahan dan negara. Salah satunya adalah militer.

Apa kamu masih perlu motivasi lebih buat main game? Cobain lihat dunia militer, deh. Dunia militer beneran ya. Asal kamu tahu saja, di Eropa para gamer dan pro player sedang dibidik negara buat jadi personilnya.

Beberapa negara Eropa mengalami fenomena berupa hampir kehabisan tenaga kerja/manusia usia produktif. Buat pemerintah, ini adalah masalah. Karena berarti roda ekonomi negara bisa berjalan lambat. Selain itu, masalah keamanan dan pertahanan negara juga akan terhambat.

Karena itu, beberapa analis kebijakan dan pemerintah mulai memikirkan cara buat merekrut anak muda buat tertarik dengan bidang-bidang yang jadi fokus roda pemerintahan dan negara. Salah satunya adalah militer.

Salah satu kategori kelompok anak muda yang ditaksir sama pemerintah dan analis kebijakan adalah gamer dan para pro player. Ada beberapa alasan teknis dan spesifik yang bikin para gamer dan pro player punya daya tarik begini.

Tuntutan upgrade skill otak

Para gamer dan pro player punya kemampuan menganalisa permainan dan lawan. Kemampuan ini sesuai banget buat kebutuhan militer yang serba dinamis.

Tiap level game berarti sebuah kewajiban buat meningkatkan kemampuan analisis. Ini berarti, mau nggak mau mesti naikin kemampuan otak secara nggak sadar. Kemampuan upgrade skill otak ini yang juga dibutuhkan militer.

Akrab dengan teknologi

Menurut Tomas Jevsejevas, para gamer dan pro player ini punya kemampuan mendekati teknologi yang baik. Hal ini dianggap sebagai kabar baik buat dunia militer Eropa saat ini yang dipenuh dengan teknologi pertahanan dan keaman.

Pendekatan teknologi emang jadi fokus utama organisasi militer di berbagai belahan dunia. Karena itu kemampuan teknologi seseorang adalah tolak ukur militer saat melakukan perekrutan.

Jerman, sebagai salah satu negara yang fokus di teknologi menyadari ini. Makanya, negara ini rajin banget memantau perkembangan dunia E-sports dan para praktisinya.

Akrab dengan adegan kekerasan dan darah

Adegan kekerasan brutal dianggap sebagai cara merangsang kemampuan kognitif otak. Kemampuan kognitif otak berguna untuk melatih fokus, resolusi spasial, reflek, dan kemampuan mental. Semua kemampuan itu sebenarnya akrab disebut standar inhuman reaction atau 200IQ.

Negara Denmark sudah mencoba praktek teknis militer dengan para pro player. Hasilnya adalah kemampuan personal para pro player ini menunjukkan kemampuan yang setara dengan kemampuan personil militer.

Salah satu bentuk rekrutan militer dari dunia game adalah Alexander Hundegger. Mantan pro player CS:GO ini jadi rekrutan awal militer Denmark. Jadi, apa kamu masih ragu dengan kemampuanmu?

Cobain dunia militer, deh. Atau coba ikut simulasi militer atau ikut pendaftaran tentara/polisi. Kemungkinan besar, kamu bakal diterima karena kemampuanmu selama ini sudah diasah di dunia game.

gamegamermilitermiliter eropapro player