Todak berhadapan dengan EVOS SG pada pertandingan kedua di babak playoff M2 hari yang pertama ini. Dari performa EVOS sendiri, mereka menunjukkan kemampuannya saat berhadapan dengan RRQ Hoshi di fase group stage.
Meskipun kalah tipis dengan skor akhir 2-1 dari RRQ, namun EVOS tetap mampu untuk bertahan dan memastikan diri lolos ke babak playoff ini. Meskipun begitu, tampaknya TDK telah memahami cara untuk mengatasi formasi dari EVOS.
Pasalnya, TDK mampu mengamankan kemenangan di game 1 usai mengakhiri pertandingan pada menit 13. Menariknya, kemenangan yang TDK raih di game 1 tersebut melekat begitu erat dengan kontribusi besar yang dipersembahkan oleh seorang pemain dari TDK itu sendiri.
Pemain tersebut adalah TDK Ciku yang pada pertandingan ini memiliki tugas baru dalam starting line up TDK tersebut. Penasaran dengan kontribusi luar biasa yang diberikan oleh TDK Ciku di game 1 ini? Langsung saja simak pembahasan berikut!
Sidelaner
TDK Ciku sendiri merupakan core di area midlane dari TDK pada saat berlaga di fase group stage. Akan tetapi tampaknya, TDK Ciku memutuskan untuk merubah posisi dan tugasnya dari yang sebelumnya core, menjadi sidelaner dari TDK.
Hal ini ditunjukkan dari tindakan TDK Ciku yang bertukar posisi dengan TDK 4Meyz pada game 1 saat mereka berhadapan dengan EVOS. Disisi lain, keputusan tersebut dapat dikarenakan oleh komposisi hero yang EVOS tunjukkan.
Dimana EVOS menggunakan META 2 Marksman, sehingga memaksa TDK untuk memikirkan “asuransi” mereka yang mampu menghadapi EVOS di fase late game. Berangkat dari pertimbangan tersebut, TDK Ciku mengemban tugas sebagai sidelane di gold lane dan menggunakan Claude.
Disisi lain, TDK 4Meyz yang bertugas sebagai core menggunakan Hayabusa sebagai assassin untuk mempertajam jalur serangan TDK terhadap EVOS ke formasi terdalam mereka.
Mekanik Claude TDK Ciku
Pada META terkini, Claude populer dengan posisi sebagai core maupun sebagai sidelane. Uniknya, Claude sidelane memiliki 2 opsi pilihan emblem yang berbeda. Kedua emblem tersebut adalah emblem assassin dan support.
Kehadiran efek passive dari emblem support, mampu memberikan Claude efek gold tambahan setiap kali dirinya memberikan damage kepada hero lawan. Tentunya, hal tersebut sangat membantu Claude yang begitu bergantung kepada equipment: Demon Hunter Sword untuk dapat memberikan damage yang potensial.
Meskipun begitu, kekurangan dari emblem support adalah kemampuan Claude yang tidak dapat memberikan damage yang besar pada fase late game. Sebaliknya, emblem assassin justru mampu memberikan kemampuan tersebut.
Keputusan TDK Ciku dalam mengandalkan emblem assassin dengan talent: killing spree cukup patut diacungi jempol. Tentunya, hal tersebut memberikan solusi yang sangat TDK butuhkan untuk dapat mengatasi EVOS di fase late game.
Meskipun begitu, konsekuensi yang harus TDK terima adalah tekanan dari EVOS yang cukup besar pada fase early game. Namun, kemampuan dan penguasaan TDK Ciku dalam menggunakan Claude, mampu memberikan napas segar bagi TDK hingga fase mid game tiba.
Efektivitas Gameplay
Claude TDK Ciku sangat konsisten untuk melakukan farm di area safelane. Dengan disiplin, TDK Ciku juga selalu memanfaatkan stack Claude untuk mempercepat proses farm yang dilakukannya.
Menariknya, pada saat memasuki fase mid game, Claude TDK Ciku telah mampu memperoleh net worth yang jauh lebih besar dari kedua core yang berada di area midlane. TDK yang memilih untuk bermain bertahan pada fase early game, sukses membalikkan keadaan pada fase mid game.
Momentum tersebut tercipta karena kontribusi TDK Ciku yang sukses menjadi damage dealer terhadap EVOS dan membuat TDK mendominasi pertandingan. Meskipun begitu, TDK Ciku tidak memiliki item equipment yang berbeda dari umumnya pro player mengandalkan Claude.
Akan tetapi, efektivitas dan efisiensi dari setiap pergerakan, sesi farming, serta mekanik dalam memberikan damage yang besar kepada EVOS, membuat TDK Ciku dinobatkan sebagai MVP di game 1 ini. Hasil tersebut juga membuat Todak unggul dengan skor sementara 1-0 dari EVOS SG!