Mobile Esports Tidak Dilirik Banyak Organisasi Besar, Ini Alasannya

Organisasi besar dalam lingkup esports jika kita lihat di Indonesia seperti EVOS, BOOM ID, dan RRQ mungkin sudah tidak asing. Mereka sudah berkecimpung lama di skena esports lokal dan internasional.

Jika kita membicarakan esports dalam lingkup dan ekosistem Indonesia dan SEA pasti Mobile Legends dan PUBG Mobile yang akan muncul pertama di benak kita. Tapi perhatikan bahwa tidak begitu banyak organisasi esports yang masuk ke dunia mobile gaming. Sebenarnya ada alasan mobile esports tidak dilirik banyak organisasi besar.

Organisasi besar dalam lingkup esports jika kita lihat di Indonesia seperti EVOS, BOOM ID, dan RRQ mungkin sudah tidak asing. Mereka sudah berkecimpung lama di skena esports lokal dan internasional. Tapi jika kita lihat org besar seperti Liquid, G2, 100T, Tempo, Fnatic, dan lainnya tidak begitu menonjol.

Memang beberapa org besar seperti Tempi, Fnatic, dan Secret memiliki team mobile gaming yang cukup terkenal. Tetapi seperti yang kalian lihat, tidak begitu menonjol. Berbeda dengan divisi lainnya yang selalu muncul dan masuk ke halaman utama. Sebenarnya sih ada alasannya.

Mari kita bahas mengenai alasan mobile esports tidak dilirik banyak organisasi besar. Ya akhir-akhir ini sebenarnya sudah mulai meningkat dengan para org besar ini terjun ke dunia mobile. Tapi ini baru akhir-akhir saja dan bisa dibilang sangat baru dibandingkan dulunya yagn selalu di kucilkan.

Dianggap Tidak Menguntungkan

Dibandingkan dengan esports traditional yaitu PC mungkin bisa dibilang mobile gaming dan juga console gaming dianggap kurang menguntungkan. Hal ini memang berlaku pre-2018 dimana dominasi PC sangat mendunia. Tapi jika membicarakan sekarang memang agak berbeda.

Menariknya banyak team atau organisasi yang masih malu-malu buka team atau divisi untuk mobile gaming kecuali terjamin. Hal ini karena mahalnya membuat team dan divisi baru dimana akan sulit. Anggap saja membuka team adalah bentuk investasi dari organisasi. Bandingkan saja hadiah prizepool dan sponsor skena PC dan mobile yang sangat jauh.

Terlalu niche

Esports sangat lekat dengan skena dan ekosistem mereka di PC yang mana sudah sangat kental. Mulai dari Starcraft, Unreal, dan game lainnya memang membuat skena ini agak tertutup. Mobile Gaming sampai sekarang juga masih dianggap niche atau kurang begitu populer.

Jika kalian perhatikan kata kunci gaming atau esports pastinya akan gaming PC yang muncul pertama kali. Hal ini karena mobile gaming yang masih mudah membuat para org ini kurang begitu memerhatikan dunia mobile gaming. Tapi seharusnya beberapa waktu kedepan akan berbeda mengingat pertumbuhan yang sangat cepat dari mobile gaming.

Perbedaan Kultur/Ekosistem Gaming

Masih ada sangkut pautnya dengan sebelumnya, kultur juga sangat berpengaruh. Bagi orang Asia PC dianggap cukup mahal dan sulit untuk terjun ke dunia ini. Mobile gaming yang sangat mudah dimasuki dan bisa dimainkan dimana saja sangat cocok dengan gaya hidup commuting disini.

Kultur yang sudah sangat melekat akan membuat sulit keluar dari zona nyaman, terutama bagi para organisasi dan investor/advertisor. Hal ini bisa kalian perhatikan sponsorship mobile gaming dan PC gaming yang mana sangat berbeda. PC gaming terlihat lebih variatif dibandingkan dengan mobile gaming.

Exposure Dianggap Kurang

Ini mungkin yang menurut saya sangat berpengaruh besar juga dimana exposure dalam gaming mobile berbeda sangat jauh. Memang sekarang akan sangat berbeda karena perkembangan yang cepat, tapi dulu? Sangat berbanding jauh ketika para atlet ini mendapatkan banyak keuntungan dari banyak faktor.

Hal ini juga berpengaruh dalam ekonomi pasar esports. Dimana exposure yang rendah kaan membuat org dan sponsorhip menjadi. Tetapi menariknya dalam Asia mobile gaming yang lebih dulu masuk ke pasar arus utama, berbanding jauh dengan Eropa, Asia Timur, dan Amerika Utara dimana PC gaming yang menjadi arus utama walau masih agak sedikit niche.

Social Identity Yang Berbeda

Identitas pemain game atau bahkan lebih tinggi atlet esports seringkali dipandang sebelah mata. Banya yang menganggap bahwa ini bukan karir yang jelas dan juga masih dianggap permainan untuk anak-anak. Jika mainstream gaming saja dianggap seperti ini apalagi gaming mobile.

Bahkan banyak yang mengaggap bahwa hal ini yang membuat skena sedikit tertutup, terlebih elitism yang seringkali muncul. Tidak sedikit banyak para gamers yang fokus ke PC gaming menganggap bahwa konsol dan mobile bukanlah hal serius, mereka dianggap sebagai poserElitism ini seringkali muncul dan bahkan bukan hal aneh lagi keluar dari mulut seseorang.

Tetapi memasuki 2021 ini sebenarnya baik konsol dan mobile gaming sudah sangat berkembang baik. Mereka bisa dibilang cukup memuaskan dari growth dibandingkan beberapa tahun lalu. Terlebih masuknya ke arus utama yang sangat cepat membuat mobile gaming bisa jadi lahan uang selanjutnya.

Jika memang alasan mobile esports tidak dilirik banyak organisasi besar ini berlaku secara universal seharusnya sebaliknya juga. Diprediksi bahwa beberapa waktu kedepan bangkitnya skena lainnya yang dianggap niche bisa masuk ke media dan hiburan arus utama.

Ikuti juga media sosial kami di Instagram.

Website ini menggunakan Coookie untuk kestabilan akses, Apakah kamu menerimanya? Terima!Detail Tetang Cookie