OG Dota 2 Juara Manila Major

Tim OG Dota 2 menjuarai ajang Manila Major setelah berhasil mengalahkan Team Liquid di babak Grand Final dengan keunggulan skor 3-1, sempat kalah di pertandingan pertama OG berhasil memaksimalkan kombo hero mereka di 3 pertandingan selanjutnya. Seperti yang kita tahu, perjalanan menuju tahta juara OG tidak berjalan dengan mulus, dimana mereka sempat kalah pada fase grup oleh tim asal China yaitu Newbee, namun dapat memaksimalkan performa saat membungkam NAVI dan MVP.Pheonix di fase bracket dengan skor sempurna 2-0 sekaligus membalas dendam mereka pada Final Upper Bracket saat kembali bertemu dengan Newbee

Dalam beberapa hasil prediksi analisis dan para pengguna internet, Liquid justru lebih diunggulkan untuk memenangkan Manila Major dibanding OG, namun tim asal Eropa tersebut dapat membuktikan konsistensi dan kehebatan mereka, bukan hanya sebagai roster dengan MMR 9000 namun juga dengan talenta yang luar biasa. Dengan kemenangan ini OG menjadi tim pertama yang memenangkan event Valve di 2 Patch berbeda.

Jelas dalam pertandingan ini jika kedua tim sudah saling mengenal satu sama lain, terlihat dari draft di game pertama mereka Liquid mem-ban hero-hero yang menjadi pilihan favorit OG, seperti Elder Titan, Invoker serta Pheonix. hal ini memaksa OG untuk bermain dengan pola yang berbeda dari biasanya, Liquid yang memilih Timbersaw untuk Adrian ‘FATA-‘ Trinks sebagai pick terakhir untuk mencounter 4 Melees hero yang dipilih Fly, membawa mereka menang dengan mudah di game pertama.

Di Game kedua giliran OG yang coba untuk menipu Liquid, dengan memilih Faceless Void di pick ketiga serta diikuti Juggernaut membuat Liquid berfikir hero tersebut akan diletakan sebagai offlaner. Namun di akhir pick OG justru mengambil Dark Seer untuk David ‘MoonMeander’ Tan dan menempatkan Johan ‘N0tail’ Sundstein yang menggunakan Void di safe lane. Meskipun Liquid menggunakan Hero favorit mereka seperti MATUMBAMAN yang menggunakan Lycan and Fata’s dengan Dragon Knightnya, mereka dapat dengan mudah di kalahkan pada tahap laning, dimana OG unggul dengan rotasi Supportnya di mid dan safe lane.

 

Di Game 2 dan 3 OG merespon draft dengan sangat baik, memilih Trio Faceless Void, Phoenix dan Juggernaut menjadi rencana mereka di kedua pertandingan tersebut, menggunakan Chronosphere untuk melumpuhkan Liquid dan kemudian dengan cepat mengeluarkan Supernova Pheonix. Sedangkan Juggernaut bertugas untuk membunuh hero yang lain, di game ketiga OG menambahkan Sven dan Lion dalam draft untuk membuat kombinasi yang lebih baik.

Game terakhir OG mendapat keuntungan dalam draft hero, dengan Elder Titan untuk Andreas ‘Cr1t-‘ Nielsen, Pheonix untuk Fly’s, dan pick terakhir yang cukup mengejutkan yaitu Wrath King untuk N0tail. Liquid lebih memilih strategy minus armor dengan mengambil Slardar dan Weaver sebagai Carry

Perlahan tapi pasti OG terus mempush Liquid dengan sangat disiplin dan sabar ketika sampai di high ground. sebelum akhirnya menghajar habis Liquid dan menjadi tim pertama yang menang di dua turnamen Valve dengan patch berbeda.

Dota2
Comments (0)
Add Comment