Perjalanan RRQ Dan ONIC Di M3 World Championship

RRQ dan ONIC perlu diberikan apresiasi berkat perjuangan mereka dan perjalanan yang sulit. Tentunya bermain di kancah international dan melawan team-team kuat bukan hal yang mudah, terlebih di kompetisi yang penuh tekanan.

M3 sudah berakhir dan kita sudah mendapatkan pemenangnya. Blacklist International bisa dibilang sebagai team Mobile Legends terbaik saat ini. Tapi kita tidak bisa pungkiri juga perjalanan kedua wakil Indonesia cukup solid dengan perjalanan RRQ dan  ONIC di M3 World Championship.

RRQ dan ONIC perlu diberikan apresiasi berkat perjuangan mereka dan perjalanan yang sulit. Tentunya bermain di kancah international dan melawan team-team kuat bukan hal yang mudah, terlebih di kompetisi yang penuh tekanan.

Mulai dari Group Stage sampai Playoff, kedua team sudah memberikan yang terbaik. Walau memang ada banyak hal yang masih diperbaiki, setidaknya M3 kali ini bisa jadi pembelajaraan dan informasi penting untuk MPL ID season 9 kedepannya.

Sayangnya memang banyak fans di tanah air yang kurang apresiatif dalam perjuangan kedua team. Tapi ya memang agak wajar karena semua orang tentunya berharap untuk wakil-wakil Indonesia bisa meraih hasil terbaik mereka.

Perjalanan RRQ Dan ONIC Di M3 World Championship

RRQ dan ONIC menjadi wakil dari Indonesia berkat performa gemilang mereka di MPL ID Season 8. Kedua team bermain apik dan memberikan match yang sangat seru di  Grand Final dengan ONIC jadi pemenangnya.

Dua team terkuat dari Indonesia ini sayangnya masih belum kuat. Team-team dari negara lain berkembang pesat dan makin mengerikan. Performa top diraih oleh Filipina, NA, dan Singapura yang bermain apik.

Tapi setidaknya kalah dari M3 bisa jadi hal positif. Bisa belajar lagi dan memperbaiki kesalahan yang terlihat fatal dan mempersiapkan diri lagi untuk turnamen lainnya lagi. Pastinya akan lebih seru kedepannya.

Group Stage

Pada Group Stage, kedua wakil Indonesia merasakan nasib yang berbeda. RRQ sangat dominan dan terlihat mengerikan dan mereka membuat group mereka terlihat sangat mudah. Terlebih performa Albert yang bagaikan pemain yang sedang smurfing.

RRQ dominan sekali padahal grup miliknya juga relatif sulit. Hal ini terlihat bahwa hasil baiknya bisa dibawa terus ke Playoff. Dengang performa mereka yang sangat kuat tentunya RRQ jadi salah satu team favorit.

Sayangnya bagi ONIC, mereka agak kesulitan di group stage. Bahkan mereka terpaksa harus turun ke Lower Bracket di Playoff karena performa yang agak mengecewakan. Tapi dirasa hal ini wajar karena ONIC terkenal kesulitan ketika main Bo1. Terbukti di MPL ID jika kalian lihat, seringkali kecolongan satu game.

ONIC di Group Stage terlihat sangat kesulitan dan tidak bisa berbuat banyak. Potensi para pemainnya dirasa tidak bisa pop out ketika bermain. Mungkin karena memang team-team lainnya juga mulai berkembang pesat.

Playoff

Di playoff, kedua team sebenarnya bermain sangat baik. Dengan RRQ yang sangat dominan di Upper Bracket dan ONIC yang kuat dengan roster mereka yang solid di Lower Bracket, keduannya bermain apik.

Sayangnya ada satu team yang membuat kekacauan yaitu Blacklist International. Blacklist turun ke Lower Bracket dengan tidak terduga ketika mereka dikalahkan oleh BTK. Tentunya tidak ada yang menyangka hal ini.

ONIC

Dominasi ONIC pun sayangnya harus dihentikan oleh Blacklist di Lower Bracket. Sebenarnya kedua team bermain baik, tapi keunggulan Blacklist dalam draft dan macro play mereka membuat game seperti berat sebelah.

Blacklist bermain sangat rapih dan membuat ONIC kesulitan. Walau ONIC sempat mencuri poin, tapi memang Sanz dan kawan-kawan tidak bisa berbuat banyak. Team terkuat Filipina ini berhasil memulangkan ONIC lebih awal.

RRQ

Dari sisi RRQ, mereka sangat kuat di Upper Bracket sampai bertemu ONIC PH. Tanpa ampun tanpa poin, ONIC PH berhasil menjatuhkan RRQ ke Lower Bracket. ONIC PH yang bermain map control membuat RRQ tidak bisa berbuat banyak.

Permainan Baloyskie dan Kairi yang membuat RRQ sangat sulit. Dengan keduanya bermain sangat apik maka ONIC PH melaju terus setelah mengalahkan RRQ dengan skor 3-0 tanpa balas dan menurunkan mereka.

RRQ pun tetap tidak aman karena di Lower Bracket sudah ada Blacklist International yang menunggu mereka. Blacklist setelah memulangkan ONIC dengan skor 2-1 dan Keyd 3-0 tentunya jadi ancaman terbesar.

Tentu saja kekuatan Blacklist tidak bisa terbendung dan mengalahkan RRQ dengan sangat mudah. RRQ terlihat kalah draft berkat permainan yang apik dari Blacklist yang mungkin beberapa kali tidak respect ban ke wakil Filipina ini.

Pemilihan draft ini yang kurang begitu dimengerti seperti menggunakan hero dash hampir satu team untuk melawan Phoveus. Tetapi setidaknya Skylar bisa memberikan performa kuat untuk panggung M3 pertamanya.

Dengan ini maka Blacklist bisa dikatakan sebagai Indo-killer. Dua team Indonesia dikalahkan mereka tanpa repot dan melaju terus di Lower Bracket sampai Grand Final. Endingnya, Blacklist jadi pemenang M3.

Kedua wakil Indonesia bermain cukup baik dan semoga saja kedepannya bisa membawa piala internasional lainnya. Mungkin M3 kali ini memang bukan waktunya dan bisa digunakan sebagai pembelajaran.

Website ini menggunakan Coookie untuk kestabilan akses, Apakah kamu menerimanya? Terima!Detail Tetang Cookie