MPL ID Season 6 telah tiba di minggu ke-7 hari pertama dan mempertemukan ONIC Esports melawan Bigetron Alpha mobile legends. Pada pertandingan pertama, dapat disaksikan bagaimana ONIC melakukan pembantaian terhadap BTR dan memberi kesan seolah ONIC tampak telah menguasai perubahan-perubahan yang disebabkan oleh patch terbaru dari moonton.
Apakah ONIC dapat memberikan permainan spektakuler nya kembali pada match ke-2?
Langung saja kita simak pembahasan mengenai match kedua antara ONIC dan BTR, dengan Ruby ‘Vampire’ sebagai senjata dari Bigetron Alpha.
Strategi BTR
Meski gagal menggunakan strategi BTR pada game pertama, kali ini BTR berhasil menggunakan strateginya untuk membalaskan ONIC. Dengan menempatkan 3 pemain di gold lane untuk mendapatkan ekstrak gold pada early game. BTR menggunakan formasi 3-1-1 pada early game.
Setelah sukses untuk memberikan ekstrak gold kepada YSS BTR BRANZ, BTR melakukan pertukaran lane kembali untuk membawa mereka kembali ke track masing-masing.
Setelah kembalinya pemain BTR ke posisi masing-masing, ruby BTR Bravo memiliki tugas untuk menganggu fokus pemain ONIC Esports. Meskipun telah dipickoff sebanyak 2 kali, namun BTR Bravo dapat menemukan celah-celah untuk selalu mengaktifkan regen HPnya.
Meskipun ada hilda yang didapatkan ONIC, namun keberadaan hilda dapat dibilang tidak efisien bagi ONIC. Sebab positioning dari damage dealer BTR yang terlalu dalam.
Ruby BTR Bravo
Dari segi penggunaan item dari ruby BTR Bravo yakni haasclaws, endless battle dan queens wings menyebabkan ruby dari BTR Bravo menjadi super tebal dan juga mematikan.
BTR Bravo menjalankan misinya untuk menganggu core lawan dan memanfaatkan waktu agar teman temannya dapat mendapatkan inhibitor turret milik ONIC. Ia membiarkan dirinya yang tengah berusaha di-takedown oleh carmila ONIC butsss dan roger ONIC S A N Z di botlane. Namun BTR Bravo melihat kesempatan dan malah mendapatkan double keuntungan sebab dapat mempick-off balik core dari ONIC.
Kesalahan ONIC
Kesalahan dari tim ONIC Esports adalah memiliki fokus yang terbagi bagi antara masing-masing pemain yang menyebabkan team fight tidak berjalan mulus. ONIC C W konsisten untuk selalu berfokus kepada support dari lawan. Sedangkan ONIC S A N Z selalu terpancing oleh BTR BRAVO.
Mengetahui kesalahan tersebut, BTR memanfaatkan situasi untuk membuat core dari BTR yakni BTR BRANZ menjadi bebas untuk memberikan damage dalam team fight. Serta memanfaatkannya untuk segera mengakhiri jalannya pertandingan dan menyeimbangkan skor menjadi 1-1.
Itulah dia pembahasan mengenai Ruby ‘Vampire’ Senjata BTR dalam pertandingan kedua BTR melawan ONIC.