Steam Dituding Memonopoli Harga Game Digital

Steam yang dimiliki oleh Valve telah dikenal sebagai platform penyedia game digital paling laris di ranah PC. Epic Games saat ini sedang melawan kepopuleran Valve dengan menghadirkan Epic Games Store pada tahun 2019.

Walaupun saat ini mereka mengalami tren yang positif, itu belum mampu melawan dominasi Valve. Namun nampaknya itu bukan berarti usaha yang dilakukan Steam benar-benar bersih, setidaknya itu menurut isi tudingan yang ditujukkan kepada Valve.

Steam Dituding Memonopoli Harga Game

Steam

Semua ini berawal di hari Kamis lalu, dimana terdapat lima pemain yang mengajukan gugatan perwakilan ke pengadilan federal California terhadap Valve Corporation, yang dirangkum dalam artikel Hollywood Reporter.

“Platform Steam Valve Corporation adalah platform dominan bagi pengembang game untuk mendistribusikan dan menjual game PC di Amerika Serikat,” penjelasan pelapor yang ditangani oleh pengacara di Vorys Sater. “Tetapi platform Steam tidak mempertahankan dominasinya melalui harga yang lebih baik daripada platform saingannya.

Sebaliknya, Valve menyalahgunakan kekuatan pasar platform mereka dengan meminta developer game untuk masuk ke dalam ketentuan ‘Most Favored Nations’ atau MFN yang terkandung dalam Perjanjian Distribusi Steam di mana developer game tersebut setuju bahwa harga game PC di platform mereka akan sama dengan harga game yang mereka jual di platform PC lain. ”

Serangan hukum terhadap klausul MFN bukanlah hal baru, meskipun kontrak semacam itu sekarang menjadi perhatian baru karena berpotensi bersifat eksklusif dan kolusif. Tahun lalu, dilansir dari Hollywood Reporter, Departemen Kehakiman mengadakan lokakarya tentang topik tersebut.

Gugatan baru ini menangani satu platform digital populer dengan tuduhan bahwa klausul MFN menjaga harga tetap tinggi di platform lain juga termasuk Epic Games Store dan Microsoft Store pada saat pandemi ketika game meledak.

“Steam MFN juga menghalangi inovasi dengan menciptakan penghalang buatan untuk masuk ke platform,” isi laporan tersebut. “Ketika pasar, seperti yang satu ini, sangat terkonsentrasi, pendatang baru dapat menguntungkan konsumen dengan memotong harga pemegang saham lama.

Kemampuan untuk menyediakan game PC kepada konsumen dengan harga yang lebih rendah adalah salah satu cara perusahaan atau pendatang baru dapat memperoleh pangsa pasar.

“Jika pasar ini berfungsi dengan baik — yaitu, jika MFN Steam tidak ada dan platform dapat bersaing dalam harga — platform yang bersaing lainnya akan dapat memberikan margin yang sama (atau lebih tinggi) kepada developer game sekaligus memberikan harga yang lebih rendah kepada konsumen. ”

Belum diketahui bagimana kelanjutan dari kasus ini, mengingat dari pihak Valve atau Steam belum menggunakan kesempatannya untuk berkomentar. Saat proses pengadilan berlanjut, pengadilan dapat menganalisis apakah perjanjian tersebut tidak masuk akal atau malah Valve benar-bernar terlibat dalam kasus tersebut.

Nantikan terus informasi terkini seputar dunia game, khususnya game e-sports, hanya di Esportsku!

Website ini menggunakan Coookie untuk kestabilan akses, Apakah kamu menerimanya? Terima!Detail Tetang Cookie