Di tengah investigasi besar yang dilancarkan pada game Cyberpunk 2077 akibat kekacauan yang dihadapi sejak peluncuran, muncul sebuah fakta yang cukup mencengangkan. Sebuah laporan baru tentang pengembangan Cyberpunk 2077 telah mengungkapkan lingkungan studio yang tidak efisien yang mendorong budaya kerja yang serba terburu-buru hingga game yang baru memasuki masa produksi penuh (full development) pada tahun 2016.
Ternyata Pengerjaan Cyberpunk 2077 Baru Dimulai Tahun 2016
Fakta sejak perilisan awal game Cyberpunk 2077 pada bulan Desember 2020 lalu bahwa game ini tidak dapat dimainkan dengan nyaman oleh konsol populer masa kini, tinggal menyisahkan versi PC yang penuh dengan bug khas game open-world. Hingga berita ini ditulis, performa game ini di PS4 dan Xbox One masih berjalan sangat buruk.
Puncaknya adalah pihak Sony mulai menghapus keberadaan game besutan CD Projekt Red dari PlayStation Store. CD Projekt Red telah meminta maaf atas situasi tersebut dan berjanji untuk terus bekerja sama dengan Sony untuk memulihkan game, tetapi tampaknya ini akan menjadi perjalanan yang panjang.
Jason Schreier telah menyerahkan hasil dari wawancara lebih dari 20 anggota staf saat ini dan mantan staff di CD Projekt Red kepada Bloomberg. Dalam laporannya, staf mengklaim bahwa pengembangan game – yang saat ini bisa dinikmati pemain, baru dimulai pada tahun 2016 (meskipun diumumkan pada tahun 2012).
Devs at CD Projekt said despite promises that crunch would not be mandatory, they felt pressured to work overtime on and off for years. I can't share all the stories, but here's one on the record that may help explain why it's been infuriating to see people downplay CDPR's crunch pic.twitter.com/Qne7pti2tT
— Jason Schreier (@jasonschreier) January 16, 2021
Sebelumnya, sebuah game yang berbeda sedang dibuat dalam bentuk prototipe, yang satu dengan tampilan third-person camera dan satu lagi yang fiturnya dihentikan ketika kepala studio Adam Badowski mengambil alih proyek tersebut sebagai direktur barunya. Demo game yang ditampilkan pada ajang E3 2018 menjadi terlihat sebagai sebuah “kepalsuan” yang menghabiskan banyak waktu dari pengembangan game yang sebenarnya.
Adam Badowski telah men-tweet tanggapan hari ini, membela studio dan mencoba untuk menyangkal beberapa klaim Jason. Dia menyatakan bahwa demo di E3 adalah tipikal dari seluruh industri dan tidak mungkin untuk menyajikan bentuk final karena masih memerlukan dua tahun lagi untuk dirilis. Dia juga membela visi demo tersebut, dengan mengatakan bahwa demo tersebut menghasilkan skor ulasan yang tinggi di PC, di mana game tersebut menerima paling sedikit kritik.
Dia juga berpendapat bahwa ukuran sampel responden Schreier terlalu kecil untuk membuat klaim yang akurat tentang perasaan atau situasi umum di dalam studio selama pengembangan, tetapi dia tidak memberikan alternatif dari klaim Schreier.
I’ve read your piece and tweets, thank you for the read. I have some thoughts. https://t.co/T3qACdrnwM pic.twitter.com/wuzy5lXoqQ
— Adam Badowski⚡️ (@AdamBadowski) January 16, 2021
Terlepas dari adu kata-kata antara Schreier dan Badowski, faktanya tetap bahwa Cyberpunk 2077 tidak berjalan sesuai keinginan CDPR. Ada sedikit keraguan bahwa Cyberpunk 2077 dapat mencapai keadaan yang dapat diterima oleh pemainnya, tetapi ini jelas harus menjadi pelajaran bagi studio lain dengan proyek besar yang sedang berjalan.
Nantikan terus informasi terkini seputar dunia game, khususnya game e-sports, hanya di Esportsku!