Pengertian Bracket Dalam Turnamen Esports

Bracket biasa dibuat untuk memberikan keseimbangan ketika bermain nanti. Misalnya pemenang grup pastinya harus diberikan keuntungan ya, jadi mereka naik ke upper bracket. Seeding antar team juga berpengaruh nantinya.

Dalam turnamen esports pastinya kalian sering nih liat mengenai bracket. Bracket sering digunakan untuk di babak playoff setelah eliminasi. Disini akan kita bahas pengertian bracket dalam turnamen esports.

Bracket biasa dibuat untuk memberikan keseimbangan ketika bermain nanti. Misalnya pemenang grup pastinya harus diberikan keuntungan ya, jadi mereka naik ke upper bracket. Seeding antar team juga berpengaruh nantinya.

Bahkan keunggulan ini masih berlanjut tergantung turnamen yang diadakan. Beberapa turnamen mengunggulkan upper bracket yang ketika masuk final mendapatkan satu poin lebih. Jadinya mereka sudah dianggap win satu game dari awal.

Tetapi sih umumnya hal ini tidak terjadi. Mereka mendapatkan keunggulan untuk melewati single elimination di lower bracket. Bracket bisa menguntungkan sebuah team jika dimanfaatkan dengan benar.

Bisa kalian baca dibawah ini mengenai pengertian bracket dalam turnamen esports. Pastikan kalian paham agar nantinya jika ada kompetisi atau turnamen yang menggunakan format playoff, bisa tidak bingung.

Pengertian Bracket Dalam Turnamen Esports

Bracket atau turnamen bracket adalah diagram yang biasanya berbentuk diagram pohon yang dijalani berbagai series game dengan sistem knockout. Sistem knockout berarti ketika kalian kalah maka akan tersingkir dari kompetisi.

Beragam format bisa kalian temukan dalam sistem turnamen ini. Paling mudah dan simpel yaitu single-elimination tournament yang mana sekali kalah maka akan langsung keluar. Disini tidak ada upper atau lower bracket.

Penting untuk kalian ketahui juga bahwa seringkali dalam esports mereka menggunakan sistem upper dan lower bracket. Contohnya ya ini tournament M2 Mobile Legends. Masing-masing pemimpin grup akan mulai di upper bracket.

Dengan adanya bracket ini maka playoff akan lebih berwarna. Baik sigle elimination atau lower/upper seharusnya masing-masing match akan unik. Hal ini juga baik bagi team yang melakukan planning beberapa match kedepan.

Upper Bracket

Upper bracket adalah braket atas yang diisi oleh para team atau pemain yang unggul di group stage/liga.

Hal ini untuk yang tidak mengikuti single elimination format biasanya ada upper dan lower bracket.

Di upper bracket ini para partisipan memiliki keunggulan dibandingkan lower bracket. Di upper bracket mereka akan memiliki dua kesempatan. Yang dimaksud dari sini adalah mereka bisa kalah dan bermain lagi.

Berbeda dengan lower bracket dimana jika kalah maka akan tereleminasi, di upper bracket tidak. Oleh sebab itu maka banyak team yang akan mengincar upper bracket dengan serius. Dengan kesempatan kedua mereka masih ada kesempatan lagi.

Pro Dan Kontra Upper Bracket

Keuntungan bermain di upper bracket sudah jelas karena partisipan akan bermain lagi jika kalah. Mereka tidak langsung eliminasi dan akan bermain di lower bracket. Jadi bisa lebih aman diatas sini.

Kontra nya biasanya lawan mereka akan sangat kuat. Team-team kuat akan berada di bracket ini dan bisa lebih lelah. Bahkan tidak jarang ada yang sengaja turun ke lower bracket dari sini.

Lower Bracket

Lower bracket adalah tim yang akan berada di bawah dan hal ini bisa menyulitkan para team. Alasannya karena jika mereka kalah maka akan eliminasi.

Lower bracket diisi oleh team yang mengisi posisi kedua di grup stage. Posisi ini juga sebenarnya masih direbutkan lagi karean posisi dua dan tiga akan saling bersaing untuk tiket playoff.

Berbaha bermain di lower bracket karena disini tidak ada kesempatan kedua. Sekali kalah maka akan langsung hilang dari kompetisi. Jadi semua team harus optimal disini untuk bermain lebih baik.

Pro Dan Kontra Lower Bracket

Untuk keuntungan masuk ke lower bracket sebenarnya tidak ada sih. Mungkin bisa dibilang kompetisi lebih mudah karena diisi partisipan yang tidak sekuat upper. Tetapi ini yang berbahaya karena mereka akan all out di lower bracket.

Kontranya yang paling berbahaya adalah single elimination. Sekali kalian kalah maka kalian akan langsung lenyap dari kompetisi. Oleh sebab itu banyak yang menghindari lower bracket karena ini.

Contoh Bracket Turnamen Esports

Untuk kalian yang masih bingung dan penasaran bagaimana sih perbandingan bracket antar game akan kami berikan contoh disini. Ada beberapa kompetisi yang memang menggunakan sistem bracket disini.

Mobile Legends

Yang pertama datang dari Mobile Legends dengan M2 yang dijalankan tahun ini. Disini terlihat ada upper dan lower bracket yang diisi masing-masing team. Untuk team yang bisa lolos dari grup akan memasuki masing-masing seed.

Team yang memuncak diatas seperti BG, Bren, Omega, dan RRQ memulai dari upper bracket. Sementara dari phase 2 yang masuk ke lower seperti AE, 10S, Todak, dan EVOS SG memulai dari lower bracket.

Dota 2

Selanjutnya ada contoh dari Dota. Bracket ini terlihat lebih ribet dan panjang karena TI19 saat itu diikuti oleh team yang lebih banyak dan prizepool jauh lebih tinggi dibandingkan M2 Mobile Legends.

Ada 8 team yang memulai dari upper bracket sebagai pemimpin grup. Sebut saja PSG.LGD, Virtus.Pro, Vici Gaming, TNC Predator, OG, Newbee, Team Secret, dan Evil Geniuses. 8 team ini memiliki keunggulan upper bracket.

Di lower bracket juga masih ada 8 team juga yang diisi beragam team. Sebut saja Alliance, RNG, Fnatic, Team Liquid, Infamous, Keen Gaming, Mineski, dan Navi. Terlihat di lower bracket banyak sekali match yang harus dilewati.

Valorant

Selanjutnya mari nih kita intip mengenai bracket di Valorant yang berbeda dari Mobile Legends dan Dota. Ayo tebak apa saja yang berbeda dari bracket ini dan sebelumnya. Pastinya langsung terasa kan bahwa bracket ini simpel sekali.

Ya, contoh bracket dari Valorant First Strike NA ini memang jelas berbeda dengan bracket sebelumya. Perbedaannya yaitu disini tidak ada yang namanya upper dan lower bracket. Semua berada di posisi yang sama.

Format ini dinamakan single-elimination tournament. Dengan format ini maka team yang kalah akan langsung tersingkir. Jadi tidak ada kesempatan kedua ketika kalah dalam format tournament seperti ini.

Free Fire / PUBG Mobile

RockPaperShotgun

Nah untuk game yang memiliki genre seperti PUBG, Free Fire, Apex Legends, Warzone, dan lainnya mungkin paling berbeda. Alasannya karena kompetisi mereka tidak memiliki sistem playoff.

Hal ini karena game dengan battle royale seperti ini harus semua team yang berpartisipasi tiap gamennya. Jadi masing-masing team akan bermain terus dengan jumlah game yang sama.

Untuk penentuan pemenangnya juga agak berbeda. Bisa dibilang secara kasar ada sistem poin tiap gamenya. Beda-beda game memiliki sistem poin yang berbeda tetapi pada kasarnya memiliki dasar yang sama.

Sebut saja kill, win, dan damage yang juga berpengaruh ketika bermain. Jadi bisa saja team yang menang game tidak menang poin paling banyak karena mereka tidak melakukan banyak kill.

Banyaknya perbedaan antara kompetisi ini juga untuk menjaga keseimbangan game tersebut. Misalnya saja game FPS dan moba bisa saja menggunakan format yang sama. Contohnya MPLI yang menggunakan single elimination di formatnya.

Untuk game FPS juga bisa menggunakan sistem upper dan lower bracket. Tetapi banyak fans yang tidak suka dengan hal ini. Alasannya karena team yang mendapatkan one map advantage akan membuat banyak orang bosan.

Format Pertandingan

Nah kalian sudah mengerti apa itu bracket dan contohnya bukan. Berarti ini saatnya kita membicarakan mengenai format pertandingan dan bracket yang ada. Cukup simpel untuk kalian pahami jadi tidak terlalu sulit.

Best Of X

Untuk Best of akan sesuai namanya, masing-masing team akan bersaing untuk mendapatkan poin mayoritas dalam Bo tersebut, Misalnya Bo3 maka team yang mendapatkan poin mayoritas (2) bisa menang.

Hal ini juga banyak tipenya seperti Bo3 dan Bo5 yang umum sampai Bo7 yang terbilang ekstrim tergantung gamenya. Biasanya sih jika Bo7 di FPS atau moba akan ada point advantage untuk upper bracket.

Format ini sangat populer karena tidak bergantung kepada satu game saja. Bisa saja team yang menang karena fluke bisa di counter di game selanjutnya. Team yang kalah karena keberuntungan juga bisa mengejar.

Umum sekali digunakan di banyak esports seperti moba, FPS, fighting game, bahkan TCG. Jadi mungkin kalian akan seringkali melihat format seperti ini di game favorit kalian, terutama di skena pro besar.

First To X

Fo adalah format yang mirip dengan Bo, tetapi tidak sama. Bedanya, Fo akan membuat partisipan mengincar poin tersebut untuk bisa dibilang menang melawan lawan masing-masing.

Misalnya ada match yang naman Fo5 maka jika ada team atau pemain yang mencapai 5 kemenangan dihitung menang game tersebut. Berbeda dengan Bo dimana Bo5 dianggap tidak begitu banyak.

Bo5 mungkin akan maksimal dengan skor 3-2 karena poin tiga sudah mencapai mayoritas poing. Tetapi Fo5 bisa saja 5-4 karena para partisipan harus mengincar poin kelima tersebut yang mana bisa sangat banyak.

Sangat populer di fighting game dan juga TCG yang mana matchnya tidak begitu lama. Untuk game yang tidak memakan banyak waktu, Fo bisa digunakan walau tetap saja tidak begitu populer.

Last Man Standing

Nah yang ini juga tidak begitu populer karena hanya bisa digunakan di beberapa game saja. Sebut saja fighting game dan juga TCG yang mana harus ada team yang diisi oleh beberapa pemain tergantung aturannya.

Jika Bo dan Fo akan mengincar poin, maka ini terbalik. Masing-masing team akan mencoba menghapus poin (pemain) dari team lawan. Jadi jika ada team berisi tiga pemain harus habis tiga-tiganya.

Seringkali digunakan di TCG dan fighting game, game lain sulit digunakan. LMS juga bisa digunakan jika 1v1 di TCG, loh kok bisa? Contohnya di Shadowverse atau Hearthstone ketika pemain membawa beragam deck.

Nah beragam deck ini akan diadu. Tergantung aturannya, biasanya yang menang tidak boleh ganti deck dan yang kalah akan ganti deck lain untuk bermain lagi. Lakukan ini sampai batas deck selesai dan yang habis akan kalah.

Conquest

Yang ini mungkin hanya muncul di Hearthstone tetapi secara teori juga bisa digunakan di game TCG atau fighting game lainnya. Jika di LMS kalian akan mengganti deck jika kalah, di Conquest kedua pemain harus ganti lagi.

Jadi pemenang tidak bisa menggunakan meta deck terus karena terpaksa terganti. Jadi format ini memaksa pemain harus pintar membentuk strategi yang paling seimbang karena tidak bisa bergantung ke satu meta deck.

Secara teori di fighting game bisa kalian lakukan. Misalnya ada pemain yang main satu karakter maka jika match selesai harus ganti lagi. Walau memang agak merepotkan tetapi tidak menutup kemungkinan bisa digunakan.

Format Kompetisi

Jika sebelumnya kita bahas format match, selanjutnya pertandingan. Sebelumnya kita bahas sedikit mengenai beberapa format, nah sekarang kita bahas yang paling umum digunakan di esports nih.

Round Robin

Untuk format round robin bisa dibilang mirip dengan Mobile Legends dan Dota sering gunakan. Di format ini ada mini league yang diadakan sebelum adanya playoff. Masing-masing team akan berusaha menjadi teratas.

Bagi team yang berada diatas akan sangat diuntungkan. Misalnya mereka bisa melaju di upper bracket untuk terus melanjutkan permainan. Atau mungkin bisa mendapatkan seed yang lebih baik.

Double Round Robin

Nah kalo yang ini akan ada kompetisi full liga. Berbeda dengan sebelumnya yang setengah saja dan dilanjutkan ke playoff, ini akan full liga semua. Biasanya digunakan oleh esports franchise seperti Overwatch dan LoL.

Masing-masing team akan bermain dua kali dalam pertemuan jadi jika ada team berjumlah 8 maka akan disilang saja match nya. Mirip dengan liga sepakbola sebut saja Barclay’s Premier League Inggris, kurang lebih seperti itu.

Masing-masing team akan diberikan waktu yang berbeda untuk bermain dan hal ini bisa baik untuk melakukan analisa. Jadinya semua memiliki kesempatan yang sama dan jumlah match yang sama.

GSL

GSL ini sendiri agak berbeda dan banyak rupanya yang tidak suka. GSL sesuai namanya merupakan format yang diambil dari Global Starcraft II League dan berdasarkan double elimination bracket.

Secara kasar sih bisa dibilang dua game pertama dimainkan secara normal dengan team menang naik ke upper dan yang kalah turun ke lower bracket. Tetapi tidak berhenti disitu saja karena masih ada lanjutannya.

Team memiliki tiga kesempatan. Jika menang dua mereka lolos, kalah lebih sekali maka mereka akan tereliminasi dari kompetisi. Format ini digunakan di GSL yang mana juga dicontoh beberapa turnamen lainnya.

Dengan tabel yang seperti ini biasanya yang ikut GSL satu tempat akan diisi empat pemain. Jadi jika ada delapan team maka ada dua blok untuk diisi masing-masing empat pemain disini.

Swiss Format

Yang ini juga sering mendapatkan kritikan dari banyak pemain juga fans. Pernah digunakan di R6 APAC saat itu. Alasannya karena ada team yang sengaja kalah dengan bermain throw untuk mendapatkan seed yang lebih baik.

Kasarnya semua team akan dilempat ke satu blok melawan satu sama lain dengan jumlah match yang sudah ditentukan. Nah menariknya bisa semua team tidak akan bertemu satu sama lain karena aturan dari Swiss Format.

Nah format ini akan mempertemukan team yang memiliki rekor W/L yang sama. Jadi semakin sering menang akan melawan team yang tidak kalah juga. Bagi beberapa team mengalah bisa jadi jalan yang lebih baik.

Pemenang dihitung dari rekor yang paling baik. Jika team kalian bisa tidak kalah maka ini hal baik. Tetapi semakin bermain maka bisa jadi hal yang sulit karena kalian akan melawan team yang memiliki performa sama.

Bahkan beberapa kompetisi melanjutkan Swiss Format ke playoff yang mana bisa tergantung lagi masing-masing seed para partisipan. Swiss Format terkadang memang sangat merepotkan team.

Swiss Format efektif untuk kompetisi yang banyak diikuti pemain, bahkan juga cocok untuk ratusan team. Alasannya karena game bisa diatur jumlahnya dan pemenang bisa terlihat lebih cepat dari segi poin.

Banyaknya pilhan bracket ini memang agar para pemain atau EO bisa diberikan pilihan yang luas. Sesuaikan kompetisi dengan format yang ada, jadi tidak akan kerepotan atau mencari pilihan yang lainnya.

Masing-masing bracket atau format ini juga memiliki keunggulan dan kerugiannya. Tidak ada yang sempurna dan tentunya pasti ada yang merasa dirugikan dengan salah satu format ini.

Jadi diusakahkan menggunakan yang paling seimbang dan netral ketika adanya kompetisi berjalan. Umumnya sih hanya beberapa format saja yang digunakan, kecuali ada perbedaan misalnya menggunakan Swiss Format di peserta yang sangat banyak.

Tidak ada format yang sempurna dan semuanya memiliki pro dan kontra masing-masing. Game yang dipertandingkan juga terkadang mempengaruhi penggunaan format. Moba dan FPS tidak berbeda jauh tetapi FGC dan TCG bisa berbeda dengan yang lainnya.

Itulah pengertian bracket dalam turnamen esports dan juga beberapa format nya. Sangat panjang ya karena memang banyak sekali jenisnya. Tetapi tergantung jenis gamenya ada yang tidak bisa digunakan. Ikuti juga media sosial kami di Instagram.

Website ini menggunakan Coookie untuk kestabilan akses, Apakah kamu menerimanya? Terima!Detail Tetang Cookie