Skin ilegal di banned, perbedaan respon ML Moonton dan AoV Tencent. Memang game moba merupakan game yang mudah sekali populer. Terlebih lagi di Asia Tenggara dan Indonesia dimana game moba sangat mudah kalian temukan di banyak kalangan. Dua moba yang sangat populer di Indonesia adalah Mobile Legends dan Arena of Valor. Kedua game ini terbilang saling menjadi rival satu sama lain.
Akhir-akhir ini rupanya ada kabar yang cukup menarik untuk kalian lihat di Mobile Legends. Bagi kalian yang tidak tahu, Mobile Legends rupanya ada bug yang bisa di abuse oleh para pemainnya. Pendeknya ,dengan menggunakan VPN para pemain bisa memanfaatkan untuk pindah region dan mendapatkan hampir seluruh skin collab dengan KoF dengan gratis. Tentu hal ini membuat Moonton tidak senang.
Tetapi bug seperti ini yang memberikan skin gratis tidak hanya terjadi di Mobile Legends. Beberapa bulan yang lalu AoV juga mengalami hal yang serupa. Game mereka terdapat bug yang membuat gacha AoV tidak akan rugi dimainkan. Kalian bisa terus spam gacha dan menggunakan metode tukar token. Bahkan ada pemain yang mendapatkan skin mahal dan juga token gacha senilai lebih dari 5 juta rupiah satu akunnya.
Ada perbedaan antara dua game ini untuk merespon pemain yang memanfaatkan bug. Mobile Legends dan AoV selaku game yang bersangkutan rupanya memiliki metode yang berbeda untuk merespon para pemain yang memanfaatkan bug ini. Tentunya cukup berbeda dan menarik.
Disini kami akan membahas Skin ilegal di banned, perbedaan respon ML Moonton dan AoV Tencent. Kedua game yang sangat populer ini memiliki metode yang berbeda. Dan bahkan bisa dibilang jauh sekali cara mengatasinya.
Bug Skin Abuse Mobile Legends
Akhir-akhir ini rupanya banyak sekali pemain yang memiliki skin KoF. Bahkan banyak orang yang memiliki satu set lengkap skin hasil kolaborasi ini. Tetapi rupanya beberapa orang mendapatkannya dengan cara yang cukup terbilang curang. Skin ini tidak mereka beli atau keluarkan uang sepeserpun, melainkan dengan metode yang tidak legal.
Para pemain menggunakan VPN untuk mengambil skin ini dari Mobile Legends region lainnya. Dengan ini mereka medapatkan skin permanen yang dengan mudah langsung diambil. Tentunya Moonton tidak senang karena mereka merasa kehilangan uang yang seharusnya mereka miliki dan banyak pemain yang terkena masalah.
Skin Gacha Error AoV
Ada skin hero Tulen dari AoV yang bernama Solar Flare. Skin ini cukup sulit didapatkan karena dulunya hanya muncul terbatas dan dari gacha yang mahal saja. AoV pun mengeluarkannya lagi di gacha supreme orb yang mana juga tidak kalah mahalnya. Kabarnya tanpa menabung token, skin ini bisa membutuhkan uang Rp. 300 ribu untuk di dapatkan.
Tetapi ada bug yang rupanya diketahui pemain AoV. Skin ini bisa kalian raih dengan gratis bermodalkan beberapa supreme orb saja. Caranya para pemain memanfaatkan toko untuk menukar token yang mana bisa ditukarkan terus untuk token lagi karena hadiah dari gacha bug dan memberikan banyak sekali token. Hal ini membuat banyak pemain memiliki skin gratis dan supreme orb sampai ribuan yang seharga lebih dari Rp.2 juta.
Respon Kedua Pihak
Moonton menganggap kesalahan dan bug di game mereka merupakan salah pemain. Pemain yang dianggap melanggar dan memanfaatkan bug ini akan diganja hukuman. Kabarnya mereka akan diberikan hutang diamond di akun mereka dan di banned di rank match sampai hutang tersebut dibayarkan.
Berbeda dengan Mobile Legends. Pemain AoV yang memanfaatkan bug ini akan tetap diberikan gratis skin tersebut. Selain itu para hasil supreme orb yang sampai ribuan itu juga dibiarkan untuk disimpan. Hanya token untuk tukar skin saja yang di rollback dan reset. Garena AoV menganggap hal itu murni kesalahan mereka.
Respon kedua game ini sangat berbeda dan menarik. Tencent yang menganggap bug adalah kesalahan mereka dan meminta maaf berbeda jauh dengan Moonton yang menyalahkan para pemain. Terlebih Moonton yang sembarangan ban orang tidak bersalah.
Itulah informasi perbedaa respon kedua game mengenai Skin ilegal di banned. Tentunya sebagai pemain memang jangan memanfaatkan hal ini, tetapi tidak dapat dipungkiri juga ini merupakan murni kesalahan para developer game tersebut.
Ikuti juga media sosial kami di Instagram.