Tips Migrasi OS ke SSD

Share This Post

Saat kalian sedang mengganti HDD ke SSD, umumnya keluar dua pilihan. Pertama install ulang, dan yang kedua melakukan migrasi OS.

Menurut kalian mana yang lebih bagus? Memang disesuaikan dengan keperluan. Jika kalian ingin tetap menyimpan semua pengaturan data di sistem, pastinya migrasi OS ini merupakan opsi terbaik.

Kuy bahas bareng!

Ulang

Sebagaimana yang kalian ketahui, menggunakan SSD ini umumnya memang untuk sistem. Sebab performanya yang lebih cepat dan stabil.

Apabila memang penggunaannya untuk sistem, kalian dapat memeriksa perbedaan antara migrasi OS dan install ulang berikut.

Di samping pengaturan sistem lama masih ada, kalian juga tidak harus melakukan backup data lagi. Ini salah satu kelebihan utamanya.

Kemudian bagaimana cara migrasi OS Windows ke SSD tanpa kehilangan data?

Pada dasarnya untuk migrasi OS windows ke SSD tanpa kehilangan data adalah pekerjaan yang cukup mudah. Kalian hanya perlu melakukan beberapa hal berikut ini.

Untuk migrasi OS ke SSD itu cukup mudah. Tetapi kalian harus teliti supaya semua data pada HDD sebelumnya, sudah kalian clone dengan baik ke SSD. Karenanya tidak bingung jika ada data yang dianggap penting justru tertinggal.

Di sampiing itu untuk cara ini juga kalian akan menggunakan aplikasi tambahan.

Menggunakan AOMEI Partition Assistant

Tips pertama dengan menggunakan aplikasi AOMEI Partition Assistant. Di samping bisa dipakai untuk mengubah jenis hardisk dari MBR ke GPT, aplikasi AOMEI partition assistant ini dapat digunakan membuat clone disk.

Langkah pertama yang harus kalian lakukan adlaah dengan cara install aplikasi AOMEI Partition Assistant lebih dulu.

Apabila sudah terpasang, kalian bisa buka aplikasi AOMEI Partition Assistant tersebut. Lalu silahkan tap menu Disk Clone di kolom Disk Operations.

Sesudah itu silahkan klik metode yang bisa kalian pakai untuk melakukan clone disk tersebut. Di langkah ini disarankan opsi Clone Disk Quickly. Kemudian tap tombol Next.

Berikutnya kalian harus memilih salah satu disk yang ingin di-clone. Jika sudah tap tombol Next.

Setelah itu kalian juga harus memilih destinasi disk sebagai tempat menyimpan data yang akan kalian clone.

Kemudian jangan lupa untuk mencentang opsi yang ada di kotak dialog tersebut dan tap Next. Sesudah itu silahkan klik salah satu opsi untuk meneruskan proses. Di sini yang akan dipilih adalah Fit partition to entire disk.

Ingat, tujuan memilih opsi tersebut, supaya software ini akan menyesuaikan partisi di disk ke SSD.

Terakhir, kalian tap tombol Proceed untuk memulai proses cloning. Apabila kemudian proses sudah selesai, kalian bisa memasang SSD ke komputer tersebut. Selesai.

Informasi tambahan, kalian dapat juga menggunakan cara ini dengan menyambungkan SSD ke laptop dengan memakai Connector SATA to USB (jadi mode eksternal).

Menggunakan EASEUS

Berikutnya kalian pun bisa menggunakan aplikasi EASEUS Todo Backup. Software ini bisa kalian pakai secara gratis, bahkan cara menjalankannya pun sangat mudah.

Untuk memindahkan OS ke SSD dengan EASEUS Todo Backup, langkah awal kalian install aplikasi EASEUS Todo Backup ke PC atau laptop tersebut.

Jika sudah berhasil dipasang, buka aplikasi EASEUS Todo Backup. Lalu tap menu Clone pada taskbar.

Sesudah itu klik sumber disk yang ingin di clone, dan tap tombol Next. Teruksan dengan memilih destinasi disk untuk menyimpan data, dan tap  tombol Nextlagi.

Yang terakhir tap tombol Proceed untuk memulai melakukan clone disk. Sesudah proses selesai, kalian bisa memasangkan SSD ke PC tersebut. Dengan begitu semua data dan OS akan bisa langsung dijalankan. Selesai.

Menggunakan Partition Wizard

Tips terakhir, kalian bisa memakai aplikasi MiniTool Partition Wizard.

Sesungguhnya cara pemakaiannya hampir sama dengan beberapa software di atas, jadi dapat dibilang cukup mudah.

Langkah pertama, unduh dan pasang aplikasi MiniTool Partition Wizard di PC atau laptop tersebut. Lalu buka aplikasi MiniTool Partition Wizard.

Berikutnya, pilih menu Migrate OS to SSD/HD Wizard. Setelah itu klik opsi A untuk memigrasi semua partisi dari disk sebelumnya ke SSD, dan tap  tombol Next.

Sesudah itu klik destinasi disk untuk menempatkan semua data, jika sudah tap tombol Next lagi. Lalu kalian bisa klik opsi 1 dan centang Align partition to 1 MB.

Ingat, pada langkah ini, kalian pun dapat mengatur sendiri ukuran partisi sesuai kemauan.

Jika sudah, tap tombol Finish. Lalu klik Apply untuk menerapkan migrasi tersebut. Apabila sudah, kalian bisa mengganti HDD ke SSD di PC atau laptop. Selesai.

Sesudah SSD dipasangkan ke PC atau laptop, maka sistem akan masuk ke BIOS dulu untuk menyesuaikannya.

Dengan kalian memigrasi OS ke SSD, maka kalian tidak perlu khawatir kehilangan data. Sebab semua data sudah di clone ke SSD. Cara ini pun dapat kalian terapkan di semua jenis SSD juga. Baik dari SATA, M2 SATA, M2 NVME dan sebagainya. Selamat mencoba!

Related Posts

Artikulli paraprak
Artikulli tjetër