Meski berhasil menjuarai MPL ID Season 9 dengan mulus, ternyata ada tum yang diwaspadai sebagai lawan terberat bagi RRQ Clayyy di Playoff MPL ID S9 Mobile Legends.
Saat ini MPL ID Season 9 telah berakhir. RRQ Hoshi berhasil menjadi juara MPL musim kesembilan ini.
Memang dilihat secara performa, RRQ memiliki performa yang kuat dengan menunjukkan gameplay yang rapih serta line up yang solid.
RRQ berhasil lolos ke Playoff dengan mendapatkan slot upper bracket dengan finish di posisi pertama pada klasemen akhir Regular Season.
Dengan hasil itu langkah RRQ menuju babak final pun menjadi lebih mulus. Terbukti RRQ tetap aman di upper bracket tanpa kalah sekalipun dan berhasil mengamankan trofi juara MPL.
Inilah Lawan Terberat RRQ Clayyy di Playoff MPL ID S9 Mobile Legends
Roster RRQ Hoshi, Deden “Clayyy” menyebutkan bahwa RRQ Hoshi memiliki lawan terberat yang patut diwaspadai di babak Playoff MPL ID Season 9 Mobile Legends, yakni EVOS Legends.
Deden “Clayyy” Muhammad Nurhasan merupakan roster Mobile Legends yang membela tim RRQ Hoshi. Ia bergabung dengan tim RRQ sejak Juli 2021 lalu dan telah bermain dengan RRQ sejak MPL ID Season 8 lalu.
Karir yang terus meningkat ditunjukkan oleh Clayyy. Terbukti setelah mendapatkan gelar runner-up pada musim kedelapan lalu, Clayyy pun bermain di M3 World Championship kemudian.
Terakhir RRQ Hoshi menjadi juara MPL ID Season 9 sekaligus memberikan Deden gelar MVP pada Final MPL ID Season 9 kemarin.
Lewat acara Empetalk bersama dengan Jonathan Liandi, Deden “Clayyy” menyebutkan bahwa meskipun jalan RRQ mulus di Playoff namun ternyata tim ini mewaspadai EVOS Legends sebagai lawan terberat.
“Kan gua (RRQ) di upper. Terus pas lihat EVOS menang, kayaknya lumayan berat juga lawan EVOS. Benar berat jadinya. Kayaknya otak kita mencerna, wah berat nih lawan EVOS,” ungkap Clayyy.
EVOS Legends memanglah musuh bebuyutan dari RRQ Hoshi. Laga el clasico ala MPL Mobile Legends mempertemukan kedua tim ini. Dan benar saat pertandingan EVOS melawan RRQ kemarin, EVOS berhasil mencuri poin di pertandingan meski akhirnya tetap tumbang.
Deden mengakui bahwa mindset yang menganggap bahwa tim lawan yang akan dihadapi merupakan tim yang berat maka akan membuat pemain mendapatkan pressure berupa ketakutan dalam diri.
Oleh sebab itu Clayyy menganjurkan bahwa sebaiknya menjadi seorang pro player menghindari mindset ketakutan seperti itu saat di turnamen.
