Media Berita Esports Indonesia

Steam Vs Epic Games: Siapa Yang Terbaik?

Kira-kira, siapa yang lebih unggul?

Belakangan ini Indonesia sedang heboh dengan adanya Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang memblokir Steam dan Epic Games.  Seperti yang kita ketahui, Steam dan Epic Games terkenal sebagai salah dua platform distributor software, khususnya game.  Tapi di antara kedua platform distributor ini, Steam vs Epic Games, siapakah yang terbaik?

Steam Vs Epic Games

Steam Vs Epic Games

Sebelum membandingkan kedua platform distributor ini, baiknya kita mengetahui latar belakangnya terlebih dahulu.

Steam adalah sebuah platform distributor yang dikelola oleh Valve.  Steam pertama kali dikenalkan oleh Valve pada September 2003 lalu dengan tujuan memperluas jangkauan dan menyediakan kebutuhan para pemain dan developer game.

Sedangkan Epic Games Store adalah sebuah platfotm distributor yang pertama kali digagas oleh Tim Sweeney, seorang video game programer, tahun 1991.  Dulu nama awal dari Epic Games adalah Potomac Computer System.  Tujuannya pun kurang lebih sama, namun disebut juga kalau Epic Games lebih picky untuk mendistribusikan berbagia macam game.

Kelebihan dan Kekurangan

Steam

Kelebihan

Steam memiliki banyak kelebihan.  Sebagai distributor, tidak hanya game saja yang ia tawarkan, tapi juga software penunjang lainnya, bagaikan Toserba.  Setidaknya, Steam telah memiliki >50.000 game library size.

Selain itu terdapat sebuah fitur yang sangat menarik bagi para pemain bernama community market.  Dengan ini, kalian bisa menjual barang-barang in-game kalian.  Dengan adanya community market, Steam berhasil memiliki komunitas yang sangat besar.

AYO BACA INI :  Amerika Serikat Menemani Langkah Inggris ke Babak 16 Besar

Jika dibandingkan dengan Epic Games, salah satu fitur yang mungkin jarang dilirik adalah filter.  Jika kalian perhatikan, banyak sekali pilihan filter yang bisa kalian pilih.  Dari segi Overlay In-Game pun, Steam sangat unggul.

Keunggulan lainnya adalah adanya diskon setiap season.  Setiap pergantian musim, Steam akan memberikan diskon besar-besaran yang bisa kalian manfaatkan.  Hal itu pun didukung dengan metode pembayaran Steam yang mudah, khususnya di Indonesia.

Kekurangan

Sayangnya, untuk menikmati berbagai fitur milik Steam, kalian harus top-up terlebih dahulu minimal 10$.  Jika kalian tidak melakukan transaksi dalam jangka waktu panjang, Steam akan menutup fitur tersebut seperti semula.

Meski game di dalam Steam sangatlah banyak, realitanya agak sulit.  Jika kalian ingin mem-publish game asli buatan kalian, kalian harus membayar Steam Direct sebesar 100$.

AYO BACA INI :  Ronaldo tidak main? Ini Prediksi Line Up Maroko VS Portugal Piala Dunia 2022 Qatar

Tidak hanya itu, jika game kalian harus berbayar, Steam akan mengambil 30% dari harga penjualan.  Otomatis developer atau game owner hanya mendapat 70% saja.

Epic Games

Kelebihan

Tim Sweeney sepertinya ingin membantu para pemain untuk berkembang menjadi pembuat game.  Salah satu buktinya adalah  pengembangan sebuah game engine bernama Unreal Engine.

Ternyata tidak hanya game, Unreal Engine berguna juga dalam memproduksi film dan software lainnya.  Dengan kehebatannya itu, Unreal Engine mendapatkan penghargaan sebagai videogame engine tersukses dari Guinness World Records pada tahun 2014.

Ternyata ada alasan penting dari game library Epic Games yang sangat sedikit dan berbayar.  Tim Sweeney ingin semua game yang ia distribusikan adalah game yang berkualitas.  Tujuannya sederhana, menjaga nama baik Epic Games.  Tidak tanggung-tanggung, Epic Games menerapkan bagi hasil 12/88.  12% diambil untuk Epic Games, 88% untuk developer atau game owner.

Tidak hanya memberi diskon, Epic Games pun menggratiskan 1-2 games perminggu.  Meski tidak semua game yang digratiskan itu populer, namun dapat menghemat pengeluaran kalian dan mencoba game baru.  Sebuah marketing yang bagus dari Epic Games.

AYO BACA INI :  40+ Livery Bussid Sumber Alam Jernih & Terbaru!

Kekurangan

Epic Games tidak memiliki community market seperti Steam.  Hal tersebut membuat Epic Games memiliki komunitas yang tidak terlalu besar dan terorganisir seperti Steam.

Semua game di Epic Games berbayar.  Jika di Steam ada filterfree“, Epic Games tidak punya.  Untuk game gratis, kalian bisa menunggu tiap minggunya.

Pembayaran Epic Games pun sepertinya masih belum selengkap Steam, jadi agak sulit menjangkau beberapa customer.

Itulah perbandingan Steam Vs Epic Games.  Secara kuantitas dan kemudahan penggunaan, Steam lah juaranya.  Tapi jika dinilai kualitas dan pendukung kebutuhan pembuat game, Epic Games pemenangnya.

Sayangnya, sampai saat artikel ini diterbitkan, Kominfo hanya membuka blokir untuk Steam saja, belum untuk Epic Games.  Setelah hal ini mereda, tidak ada alasan bagi kita untuk mengunggulkan salah satunya.  Keduanya memiliki kekuatannya masing-masing, baik dari segi kualitas ataupun kuantitas.

Tinggalkan pesanan

Website ini menggunakan Coookie untuk kestabilan akses, Apakah kamu menerimanya? Terima! Detail Tetang Cookie