Di sebuah sesi wawancara pasca penentuan pemenang Caster Hunt dan Campus Ambassador PMCC 2021, Sanskuy dan Windy berbagi kepada rekan media mengenai serba-serbi menjadi caster PUBG Mobile.
Tahun ini PUBG Mobile Campus Championship (PMCC) kembali hadir bagi para mahasiswa/i potensial yang ingin memulai karir esports PUBG Mobile mereka. Baik itu sebagai pro player, ambassador, maupun caster.
Reski Boga menjadi pemenang untuk Caster Hunt 2021. Sementara itu Clarissa Ishen menjadi pemenang untuk Campus Ambassador di ajang PMCC 2021.
Penentuan pemenang Caster Hunt dan Campus Ambassador PMCC 2021 itu berlangsung pada Rabu, 24 November 2021 kemarin. Pasca acara tersebut, tim Esportsku mendapatkan kesempatan untuk mengikuti sesi interview bersama dengan kedua pemenang tersebut.
Hadir pula di acara tersebut Sanskuy yang merupakan pemenang Caster Hunt 2019 dan Windy Amalia Nabila Putri yang merupakan pemenang Caster Hunt 2020. Sebagai caster profesional, keduanya membagikan pengalaman selama menjadi caster.
Serba-Serbi Menjadi Caster PUBG Mobile Menurut Sanskuy dan Windy
Sanskuy dan Windy yang merupakan caster profesional dari turnamen official PUBG Mobile membagikan serba-serbi menjadi caster dari game battle royale ini.
Sandika Hadir Prasetyo atau yang akrab dengan panggilan Sanskuy merupakan caster profesional jebolan Caster Hunt 2019. Sementara itu Windy Amalia Nabila Putri adalah jebolah Caster Hunt 2020. Keduanya kini sering menjadi caster di turnamen PUBG Mobile official maupun non-official.
Sebagai sesama alumni Caster Hunt, Sanskuy dan Windy memiliki pengalaman yang unik dalam beradaptasi dengan caster profesional lainnya. Di sesi wawancara itu, keduanya juga berbagi tips dalam menjadi caster untuk Reski, sebagai pemenang Caster Hunt 2021.
Jadi Pemenang di Caster Hunt Bukanlah Akhir, Melainkan Gerbang Awal
Sebagai pemenang Caster Hunt 2019, Sanskuy sempat mengalami kendala. Terutama akibat adanya pandemi COVID-19 yang berdampak pada absennya turnamen offline.
Namanya pun belumlah terkenal meski ia merupakan pemenang Caster Hunt pada tahun itu. Akibatnya ia pun tak terlalu dilirik oleh turnamen official.
Dari hal itu Sanskuy pun sadar bahwa dirinya sebagai pemenang Caster Hunt janganlah cepat berhenti sehabis pencapaian itu. Ia pun mencoba menjadi caster untuk turnamen non-official sampai akhirnya mendapatkan kesempatan menjadi caster di turnamen official dan turnamen besar lainnya hingga saat ini.
Pengalaman yang kurang lebih serupa juga dirasakan oleh Windy. Sebagai alumni yang lebih muda daripada Sanskuy, ia juga menganggap bahwa menjadi pemenang Caster Hunt bukanlah akhir dari menjadi caster.
Pasca memenangkan Caster Hunt maka ia terjun langsung menjadi caster profesional. Itu artinya caster merupakan profesi baginya, bukan lagi sebagai sebuah ajang kompetisi sebagaimana saat Caster Hunt lalu.
View this post on Instagram
Mencari Ciri Khas Agar Menjadi Pembeda Dari Caster-caster Lain
Menjadi caster PUBG Mobile bukan hanya sebagai pemandu atau komentator jalannya pertandingan saja. Tanpa pembawaan yang baik, jalannya pertandingan dapat menjadi membosankan. Terutama ketika game belum masuk ke situasi paling seru.
Di situlah caster mengambil alih untuk bisa membawa suasana tetap seru sehingga penonton turnamen tetap terhibut selagi menunggu pertempuran sengit ke depannya.
Pada poin ini Sanskuy terkenal sebagai caster dengan segudang pantunnya. Ia sering mengeluarkan pantun-pantun spontan dalam merespon jalannya pertandingan.
Memang pada awalnya ia sempat mendapatkan kritikan pedas akibat pantunnya. Namun lambat laun pantunnya pun diterima dan menjadi ciri khasnya sebagai seorang caster profesional PUBG Mobile.
Bahkan Sanskuy tanpa pantun justru kehilangan personanya. Itu artinya pantunnya sudah melekat dengan dirinya sebagai seorang caster profesional PUBG Mobile.
View this post on Instagram
Hal itu pun menjadi pembelajaran bagi Reski. Ia memiliki ciri khas dalam gaya berbahasanya ala orang timur. Memang ada kendala pada pengucapan beberapa istilah namun bukan berarti ia harus menghilangkan gaya bicaranya yang khas itu.
Sebaliknya justru ia dapat menjadi seorang caster PUBG Mobile yang memiliki ciri khas dengan gaya bicaranya tersebut.
Menyesuaikan dengan Partner
Dalam turnamen PUBG Mobile biasanya akan ada dua caster yang menemani jalannya pertandingan. Keseruan kedua caster tersebutlah yang membuat jalannya pertandingan menjadi semakin seru untuk disaksikan.
Windy dan Sanskuy merasakan kendala awal yang sama dalam beradaptasi dengan caster lain sebagai partner mereka dalam sebuah turnamen.
Sebagai jebolan Caster Hunt bukan berarti mereka sudah jago dalam nge-cast. Sebaliknya justru mereka harus berusaha lebih keras lagi agar bisa menyesuaikan dengan caster profesional lain yang jauh lebih matang daripada mereka berdua.
Meski sebagai caster profesional bukan berarti hubungan sesama caster terhenti di luar turnamen. Pendekatan secara personal pun wajib dilakukan untuk bisa menyesuaikan dengan partner.
Maka dari itu keduanya beranggapan bahwa komunikasi di luar turnamen merupakan sebuah keharusan. Obrolan itu akan membangun dan memperkuat chemistry dengan caster lain. Dengan chemistry yang baik maka tektokan ketika sedang nge-cast bareng dapat terbentuk dengan baik.
Tektokan pun terjadi bukanlah sesuatu yang telah direncanakan sebelumnya. Melainkan karena adanya pengalaman dan kekuatan hubungan antara sesama caster PUBG Mobile.
View this post on Instagram
Selain itu dengan pengenalan lebih baik kepada caster lain maka seorang caster dapat mengetahui bagaimana tipikal caster lain tersebut. Ia bisa mengerti apakah caster tersebut tipe analis dengan berbagai istilah teknis ataukah caster yang lebih berisik untuk mencairkan suasana.
Jika hubungan yang baik telah terbangun maka mengambil bagian untuk bisa gantian berbicara pun menjadi lebih mulus, tak terkesan sedang memotong caster lain yang tengah berbicara.
Namun hal itu tidaklah didapatkan dengan cara yang instan. Seorang caster baru harus terus berlatih dan memperbanyak jam terbangnya dalam menjadi caster agar pengalaman terbentuk dengan baik.
