Akhir-akhir ini ramai dibicarakan mengenai Fortnite yang dipertimbangkan di blokir oleh beberapa negara. Di Indonesia juga cukup banyak dibicarakan dan Sandiaga Uno setuju Fortnite diblokir.
Sebenarnya masalahnya sepele yaitu karena adanya bentuk bangunan yang mirip Ka’bah dihancurkan dan bahkan wajib untuk mendapatkan senjata kuat. Tetapi disini letak permasalahannya.
Masalah utamanya adalah walau hal ini ada di Fortnite, ini bukan mode atau bangunan resmi. Ini adalah mode dan map custom yang dibuat oleh pemain Fortnite dan dipublish ke publik agar bisa dimainkan banyak orang.
Jadi masalahnya bahwa ini salah Fortnite saja sudah tidak masuk akal mengingat ini merupakan creative mode. Kasarnya bisa dibilang mirip Minecraft atau sandbox lainnya dimana kalian bebas membentuk banyak bangunan.
Dikutip dari Kumparan, Sandiaga Uno menganggap ini merupakan pelecehan kepada umat Muslim di dunia dan juga umat beragama. Dirinya juga setuju dengan Univ Al-Azhar Kairo mengenai fatwa haram Fortnite.
Lima kali sehari minimal kita menghadap Ka’bah, dari mana pun kita di dunia untuk menunaikan salat wajib atau salat sunnah. Dan di game ini saya diberitahu bahwa ada ikon yang dinilai mirip Ka’bah yang harus dihancurkan untuk mendapatkan senjata baru dan naik ke level berikutnya.
Oleh karena itu kami akan menginstruksikan kepada tim untuk mengkaji dan segera mengeluarkan larangan. Kami juga ingin memberikan peringatan kepada beberapa pengembang permainan untuk berhati-hati.
Keputusan untuk memblokir Fortnite dan mengeluarkan fatwa haram bisa dibilang sebagai respon yang berlebihan. Pasalnya mode creatve memang membuat para pemain bebas membuat apapun di game ini.
Ya kebetulan saja memang ada yang isen membuat bangunan Ka’bah di game ini yang mana di game lain juga bisa kalian lakukan jika memang niat. Misalnya di Minecraft dimana kalian bisa membuat bangunan yang tidak ada batasnya.
Fortnite juga sudah memberikan pernyataan dari akun Facebook mereka yang mana meminta maaf atas hal tersebut. Map ini sebenarnya sudah lama muncul dari beberapa tahun lalu, tetapi baru tren sekarang.
Ikuti juga media sosial kami di Instagram.